Oknum Guru Ngaji Diduga Cabul di Desa Jajarwayang, Polisi Lakukan Pendalaman
Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf beri keterangan terkait kasus oknum guru ngaji di Jajarwayang yang diduga cabuli seorang anak.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Polisi masih terus melakukan pendalaman kasus oknum guru ngaji yang diduga mencabuli santrinya sendiri.
Korban diduga sudah lima kali dicabuli oleh pelaku, dengan bujuk rayu diberi sejumah uang.
Kapolres Pekalongan Rachmad C Yusuf, Jumat, 29 Agustus 2025, menerangkan, pada Kamis, 28 Agustus 2025, sekira pukul 22.15 WIB, Polres Pekalongan mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya dugaan tindak pidana perbuatan cabul di Desa Jajarwayang, Kecamatan Bojong.
Informasi serupa juga diperoleh polisi dari patroli cyber.
"Tadi malam kami sudah melakukan evakuasi terhadap terduga pelaku dengan inisial A, umur 59 tahun, alamat Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan," ujar Kapolres AKBP Rachmad.
"Alhamdulillah tadi malam kita setelah melakukan negosiasi dengan masyarakat dan warga, kita bisa membawa pelaku ke Polres Pekalongan untuk penyidikan lebih lanjut," lanjutnya.
Baca juga:Oknum Guru Ngaji Diduga Cabuli Anak, Aksi Digerebek Warga di Kantor TPQ
Disebutkan, pada saat polisi mendatangi lokasi, masyarakat sudah berkumpul di rumah terduga pelaku. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan segala sesuatunya, termasuk personel untuk membawa pelaku ke Mapolres Pekalongan.
"Untuk sementara ini korban baru satu, korbannya dengan inisial SAY, 14 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan ini juga terjadi pada tanggal 23 Agustus, sekira pukul 22.00 WIB, di sebuah ruangan sekolah TPQ," ujar dia.
Dikatakan, dari hasil patroli cyber, penyidik telah melihat dan menganalisa hasil video tersebut. Orang yang ada di video itu, kata dia, wajahnya sangat mirip sekali dengan terduga pelaku.
Oleh karena itu, polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Polisi juga memberikan pendampingan kepada korban melalui unit PPA.
"Korbannya anak laki-laki, pelaku ini memang diduga memiliki kelainan sehingga tadi malam kita langsung melaksanakan pemeriksaan secara maraton," katanya.
Menurutnya, korban ini kenal dengan terduga pelaku. Korban sering dimintai tolong oleh pelaku, seperti disuruh untuk memfotokopi.
"Korban sendiri sering bertemu dengan terduga pelaku ini. Si korban ini sering diiming-imingi sejumlah uang," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

