Program Mahasiswa Berdampak 2025 Mantapkan Penguatan Kelembagaan Desa Wisata Kayupuring
--
RADARPEKALONGAN.CO.ID - Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Berdampak 2025 memasuki tahap penting dalam penguatan kelembagaan desa wisata di Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Kamis (13/11/2025), telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan pengesahan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2030 untuk dua lembaga utama penggerak desa wisata, yaitu Pokdarwis Welo Asri dan BUMDes Arta Mandiri.
Kegiatan ini menjadi langkah krusial dalam mempersiapkan struktur organisasi dan arah pengembangan desa wisata yang lebih profesional, inklusif, dan berkelanjutan.
BUMDes Arta Mandiri Siap Jadi Motor Ekonomi Desa
Dalam FGD tersebut, BUMDes Arta Mandiri dikukuhkan sebagai lembaga penggerak ekonomi lokal yang diharapkan mampu mengelola potensi desa secara profesional dan menyeluruh.
“BUMDes ini diharapkan menjadi wadah yang memberdayakan masyarakat, mengelola usaha desa secara inklusif, serta menjamin keberlanjutan ekonomi lokal,” jelas Rektor ITSNU Pekalongan, Dr. Ali Imron.
Melalui analisis situasi menggunakan pendekatan SWOT, penyusunan Renstra 2025–2030 diarahkan untuk memperkuat kelembagaan BUMDes agar mampu beradaptasi dan menjadi penggerak utama ekonomi desa. BUMDes Arta Mandiri ditargetkan mampu melindungi dan mengembangkan berbagai potensi lokal Kayupuring secara berkelanjutan.
Renstra BUMDes Arta Mandiri memuat tujuan strategis, antara lain:
Menyusun langkah pengembangan lima tahun yang terukur.
Menjamin keberlanjutan usaha berbasis teknologi dan mitigasi risiko.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi lokal.
Pokdarwis Welo Asri Perkuat Pariwisata Berbasis Konservasi dan Ketangguhan Bencana
Selain BUMDes, Pokdarwis Welo Asri juga mengesahkan Renstra 2025–2030 sebagai landasan pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Pokdarwis berperan menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan pelayanan wisata, dan membangun kesadaran masyarakat terhadap pariwisata berbasis kearifan lokal.
Pokdarwis Welo Asri akan menerapkan Business Continuity Plan (BCP) dan Business Continuity Management (BCM) untuk memastikan layanan wisata tetap berjalan saat kondisi darurat maupun pascabencana. Upaya tersebut ditunjang sistem digital WISME 4, sebuah platform terpadu untuk promosi, reservasi, manajemen destinasi, hingga notifikasi kedaruratan secara real-time.
Renstra Pokdarwis menegaskan tujuan pembentukan kelompok sadar wisata yang tangguh, profesional, dan berdaya saing dalam pengelolaan wisata alam berbasis konservasi dan keselamatan pengunjung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

