Disway award
iklan banner Honda atas

Tradisi Pembukaan Pintu Bendung Gembiro Tahun Ini Dibatalkan, 2 Pintu Alami Kerusakan

Tradisi Pembukaan Pintu Bendung Gembiro Tahun Ini Dibatalkan, 2 Pintu Alami Kerusakan

--

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tradisi tahunan pembukaan Pintu Bendung Gembiro di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, yang biasanya berlangsung setiap 1 November, dipastikan tidak digelar pada tahun 2025. Pembatalan ini diambil setelah sebagian besar pintu bendungan mengalami kerusakan serius, ditambah kondisi debit air yang terus tinggi selama musim hujan sehingga proses perbaikan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.

Operator Bendung Gembiro, Toni Waluyo, mengungkapkan bahwa masalah bermula dari konsleting pada dinamo motor listrik yang menggerakkan pintu bendungan. Kerusakan tersebut sempat ditangani, namun kembali muncul dalam hitungan hari.

“Motor listriknya sempat diperbaiki tetapi tetap tidak normal. Setelah diperiksa lebih jauh, ternyata bagian as, gir, dan bushing kuningan mengalami retak hingga bengkok,” terang Toni.

Hasil pemeriksaan teknis juga menunjukkan bahwa daun pintu dan rumah pintu macet sehingga memberikan tekanan berlebih pada komponen mekanis. Sementara itu, debit air dari hulu yang berasal dari Bendungan Sragi/Brondong dan Bendungan Kajen terus meningkat sehingga pekerjaan perbaikan besar tidak memungkinkan dilakukan saat musim penghujan.

“Untuk membongkar rumah pintu, debit air harus rendah. Kondisi sekarang masih tinggi, jadi perbaikan total hanya bisa dikerjakan saat kemarau,” imbuhnya.

Saat ini, hanya satu dari tiga pintu yang dapat berfungsi, sehingga prosedur standar operasional tidak memungkinkan pelaksanaan tradisi. Toni menegaskan bahwa pembukaan pintu harus dilakukan serentak demi keamanan dan kelancaran proses pengeringan bendungan.

Ketua IP3A Kalijogo, Tangguh Prawiro, yang meninjau lokasi pada hari yang sama, mengatakan bahwa kabar simpang siur di media sosial membuat warga salah paham. Tradisi “bedah bendung” atau “memet iwak” tersebut selama ini menjadi hiburan tahunan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan.

“Kami cek langsung karena banyak kabar yang tidak jelas. Dan memang betul bendung sedang dalam perbaikan. Sayangnya informasi resmi ke masyarakat kurang, sehingga banyak yang bingung,” ujar Tangguh.

Ia menambahkan bahwa penundaan acara tahun ini tidak terlalu memengaruhi sektor pertanian, namun cukup berdampak secara sosial karena kegiatan tersebut telah menjadi agenda tahunan yang ditunggu warga. 

“Untuk petani aman, tapi bagi warga umum ini hiburan. Kami memahami kondisi teknis yang rusak, meskipun tetap disayangkan,” jelasnya.

Tangguh meminta agar BBWS Pemali-Juana bersama Pemkab Pekalongan segera memberikan penjelasan resmi agar polemik tidak berlanjut. 

“Kami berharap pemerintah bergerak cepat. Selain soal tradisi, ini menyangkut kesiapsiagaan banjir dan pengaturan air. Semoga perbaikan bisa selesai dan tahun depan bisa dibuka seperti biasa.”

Dengan kondisi dua pintu yang rusak dan tingginya debit air, pembukaan Bendung Gembiro tahun 2025 resmi dibatalkan. Perbaikan besar kemungkinan baru dimulai pada musim kemarau mendatang. Masyarakat diminta memahami kondisi teknis yang terjadi dan menunggu pengumuman resmi dari pihak berwenang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: