Disway award
iklan banner Honda atas

Pasar Tradisional di Pekalongan Lesu, Harga Cabai Setan Tembus Rp 105 Ribu/Kg

Pasar Tradisional di Pekalongan Lesu, Harga Cabai Setan Tembus Rp 105 Ribu/Kg

Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf bersama Bupati Fadia Arafiq dan unsur Forkompinda pantauan harga di Pasar Induk Kajen, Rabu, 10 Desember 2025.-Hadi Waluyo-

Di Pasar Induk Kajen, harga beras eceran masih di kisaran Rp 14ribu perkilonya. "Beras yang bagus Rp14.500 per kilo, yang biasa Rp13.500,” ujar Mbah Nur, pedagang beras dari Desa Pekiringan Alit. 

Ia menyebut kondisi pasar saat ini sangat sepi. Kondisi pasar sehabis Dhuhur sangat sepi. "Pasar sekarang sepi, jam 11-an sudah sepi," kata dia.

Menurutnya, pedagang sayuran yang membuka lapak di luar pasar membuat kondisi di dalam pasar sepi. Mereka sudah membuka barang dagangannya di pinggir jalan sejak pukul 02.00 WIB dini hari. Sementara pasar sendiri baru buka pukul 05.00 WIB.

Komoditas lain seperti petai dan jengkol justru turun tajam. Petai yang biasanya Rp7 ribu perkerisnya kini hanya Rp2 ribu, sementara jengkol berada di kisaran Rp12 ribu hingga Rp15 ribu, padahal jika jengkol langka pernah menembus Rp100 ribu perkilo.

Untuk harga ayam ras potong, naik dari Rp38 ribu perkilo menjadi Rp40 ribu perkilo. Lonjakan signifikan lainnya terjadi pada produk telur ayam. Di tingkat eceran, harganya sudah tembus Rp31 ribu perkilo.

Pemilik warung makan seperti Sutriah, warga Kajen, mengaku beban biaya meningkat dalam sebulan terakhir. "Semua harga naik. Tapi ya butuh, warung harus tetap jalan. Harapannya harga turun biar stabil,” katanya.

Pedagang memperkirakan harga akan terus bergerak hingga memasuki masa Rejeb, Ruwah, dan Ramadhan (Poso). “Desember memang biasanya naik,” kata Dwi.

Meski demikian, pedagang berharap pemerintah turut mengintervensi harga, agar lonjakan jelang libur Nataru tidak menekan daya beli masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf, mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran akan terus melakukan pemantauan terkait pergerakan harga bahan pokok menjelang Nataru.

"Kita akan terus memantau dan juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga pada momentum Nataru," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: