Disway award
iklan banner Honda atas

Busi, Komponen Kecil Penentu Kinerja Mesin yang Sering Terabaikan

Busi, Komponen Kecil Penentu Kinerja Mesin yang Sering Terabaikan

Busi, Komponen Kecil Penentu Kinerja Mesin yang Sering Terabaikan-Istimewa -

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Dalam dunia otomotif, busi sering kali dianggap sebagai komponen kecil dan sepele. Padahal, perannya dalam menentukan performa, efisiensi bahan bakar, dan daya tahan mesin kendaraan bermotor sangatlah krusial.

Komponen ini berfungsi sebagai "jantung" pada sistem pengapian mesin berbahan bakar bensin.

Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, dalam wawancara terpisah mengonfirmasi pentingnya peran komponen ini.

"Fungsi utama busi adalah memantik percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Percikan ini harus terjadi pada timing yang tepat dan dengan energi yang konsisten. Jika busi bermasalah, seluruh proses pembakaran menjadi tidak optimal," jelas Oke.

BACA JUGA:5 Tanda Busi Motor yang Harus Ganti, Sebagai Pemilik Motor Kamu Wajib Tahu Jangan Sampai Terlewatkan!

BACA JUGA:Pemilik Motor Wajib Tahu, Ternyata Ini Penyebab Busi Motor Basah Penuh Oli, Segera Ambil Tindakan!

Dampak dari busi yang tidak berfungsi optimal, lanjut Oke, bisa langsung terasa. Mesin akan sulit dihidupkan, tenaga berkurang, terjadi getaran berlebih, dan yang paling terasa adalah borosnya konsumsi bahan bakar.

"Perawatan rutin, termasuk pembersihan dan penggantian sesuai interval yang direkomendasikan pabrikan, adalah kunci untuk menjaga performa busi tetap prima," tambahnya.

Busi Sebagai "Dokter" Mesin

Selain sebagai pemantik api, kondisi fisik pada ujung busi (elektroda) dapat menjadi indikator awal untuk mendiagnosis kesehatan mesin secara keseluruhan. Warna dan endapan yang menempel pada elektroda menceritakan kondisi pembakaran di dalam silinder.

"Warna cokelat muda atau seperti karat pada ujung busi menandakan kondisi normal dan pembakaran yang sempurna. Sebaliknya, jika warnanya hitam pekat dan berjelaga, ini mengindikasikan campuran bahan bakar dan udara terlalu kaya (rich mixture), bisa juga karena busi terlalu sering bekerja pada suhu rendah atau terjadi gangguan pada sistem pengapian," papar Oke lebih lanjut.

Kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah ketika ujung busi terlihat putih bersih atau terdapat bintik-bintik logam leleh. Ini merupakan tanda mesin mengalami overheat atau terjadi pengapian dini (knocking) yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Perawatan Tepat untuk Umur Panjang

Merawat busi sebenarnya tidak rumit. Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan visual secara berkala. Jika terlihat kotor, busi dapat dibersihkan menggunakan sikat kawat berbulu halus atau cairan pembersih khusus. Namun, perlu kehati-hatian dan tidak disarankan untuk mengamplas bagian elektroda secara berlebihan.

"Pengamplasan yang tidak tepat justru dapat mengurangi massa material elektroda dan memperpendek usia pakainya. Hal krusial lainnya adalah memeriksa dan menyetel celah (gap) elektroda. Celah ini harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pabrikan kendaraan," tegas Oke.

Celah busi yang terlalu lebar akan menyebabkan percikan api menjadi lemah, bahkan bisa gagal memantik. Sebaliknya, celah yang terlalu sempit akan menghasilkan percikan api yang pendek dan tidak optimal untuk membakar seluruh campuran bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: