Sezaman dengan Panembahan Senopati, Ini Kisah Ki Sabaran Alif yang Membangun Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen
Ki Sabaran Alif dan Ki Ageng Giring membuka desa Sabarwangi-Aghistna Muhammad-
Benar saja, ketika mereka membuka penutup wajah, Ki Sabaran langsung mengenali mereka.
Ki Sabaran Alif kemudian berusaha menasehati para perampok mencari pekerjaan lain yang lebih bermanfaat, beliau juga menganjurkan agar mereka bisa bersabar atas ujian dari Allah SWT.
Bertemu Utusan dari Mataram
Kisah Ki Sabaran Alif yang membangun desa Sabarwangi ini bermula dari pertemuannya dengan utusan Mataram ini.
BACA JUGA:Dukuh Reco: Dukuh Tua di Kabupaten Batang yang Menjadi Tempat Pembuatan Arca Candi Dieng
Setelah urusannya selesai dengan para perampok yang ternyata tetangganya tadi, Ki Sabaran kemudian meminta maaf kepada orang asing yang dirampok atas perlakuan penduduknya.
"Maafkan kelakukan warga kami, Kyai. Jika diperkenankan, bolehkah saya tahu siapa gerangan kyai-kyai ini?" ujar Ki Sabaran Alif memulai pembicaraan.
Orang asing itupun memperkenalkan diri, ternyata mereka adalah utusan dari Panembahan Senopati yang ditugasi membuka lahan di Alas Gambiran ini.
Perlu diketahui, daerah Pekalongan ini dulunya memang sebuah hutan yang disebut sebagai Alas Gambiran.
BACA JUGA:Kabupaten Pekalongan Tempo Dulu, Inilah 3 Peninggalan Arkeologi di Kabupaten Pekalongan
BACA JUGA:Awal Mula Terbentuknya Gunung Tidar Sampai Kisah Syekh Subakir Menumbali Pulau Jawa
Pemimpin dari utusan Mataram itu ternyata bernama Ki Ageng Giring.
Belum diketahui apakah Ki Ageng Giring yang dimaksud adalah tokoh yang bersama Panembahan Senopati ikut membangun Mataram Islam.
Pembukaan Lahan Hutan
Ketika mendengar maksud dari Ki Ageng Giring yang diutus membuka lahan di hutan itu, Ki Sabaran lantas menanyakan perihal status dari tanah yang akan dibabat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
