iklan banner Honda atas

Sezaman dengan Panembahan Senopati, Ini Kisah Ki Sabaran Alif yang Membangun Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen

Sezaman dengan Panembahan Senopati, Ini Kisah Ki Sabaran Alif yang Membangun Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen

Ki Sabaran Alif dan Ki Ageng Giring membuka desa Sabarwangi-Aghistna Muhammad-

Karena sepengetahuan Ki Sabaran Alif, bagian dari hutan yang akan dibabat ini berstatus tanah perdikan.

BACA JUGA:Kota Pekalongan Daftarkan Jembatan Loji, Kantor Satwasker, dan Temuan 3 Arca sebagai Cagar Budaya

Tanah perdikan biasanya berupa tanah hadiah dari Mataram yang tidak terikat dengan pajak, tanah ini bebas dikelola oleh si tokoh pemiliknya.

Namun hati Ki Sabaran sedikit bergejolak saat Ki Ageng Giring menyebut bahwa status tanah ini masih milik Kraton Mataram.

Ki Sabaran berusaha sabar dan memikirkan kebaikan dari kejadian ini.

Beliau teringat dengan tetangganya yang merampok tadi, tanah ini subur dan kaya akan sumber daya alam, namun Ki Sabaran dan penduduk belum bisa maksimal memanfaatkannya.

BACA JUGA:Misteri Jembatan Tua di Pekalongan yang Menjadi Tempat Eksekusi Pada Zaman Belanda

BACA JUGA:Misteri Kesaktian Bukit Wadas Jaran di Kandangserang, Kabupaten Pekalongan

Sehingga membuat penduduk ada yang masih merampok karena belum memiliki pekerjaan.

"Maafkan atas kedangkalan pengetahuan saya Ki Ageng. Saya mengira alas ini merupakan tanah perdikan dan bukan wilayah taklukan Mataram. Sejak dahulu di selatan alas ini telah dihuni secara turun-temurun. Tapi baiklah, sekiranya tujuan kyai-kyai adalah membangun tempat ini menjadi semakin makmur, maka saya akan membantu" ucap Ki Sabaran Alif yang berusaha ikhlas.

Sebenarnya hati Ki Sabaran belum benar-benar menerima atas klaim sepihak dari penguasa Mataram ini.

Namun beliau berlaku bijak dengan memperhatikan kesejahteraan penduduknya jika wilayah ini ikut dibangun oleh Mataram.

BACA JUGA:Indah Luar Biasa! Inilah 3 Rekomendasi Puncak Gunung di Kabupaten Pekalongan untuk Para Penikmat Keindahan

Pembangunan Desa Sabarwangi

Keesokan harinya, Ki Ageng Giring beserta utusan Mataram lainnya dibantu oleh penduduk sekitar memulai membuka lahan di hutan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: