iklan banner Honda atas

Program Smart Village Terhambat Pandemi

Program Smart Village Terhambat Pandemi

*Seluruh Desa Ditarget Sudah Menerapkan

BATANG - Pandemi Covid-19 ternyata turut menghambat realisasi program smart village yang menjadi salah satu unggulan dalam kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono. Sesuai RPJMD 2017-2022, sedianya program ini sudah direalisasikan di tahun ini, namun terpaksa ditunda karena banyak anggaran direalokasi untuk percepatan penanganan corona.

"Program 2020 smart village seharusnya sudah direalisasikan, tapi karena covid-19 anggaran tersebut kita pangkas semuanya. Baru sebagian desa yang merealisasikannya," ungkap Bupati Wihaji, baru-baru ini.

Dijelaskan, program smart village mengandaikan lahirnya desa cerdas yang sistem pelayanannya sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuannya adalah memangkas rantai birokrasi, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, tepat, murah, dan mudah. "Sistem layanannya akan terintegrasi ke semua instansi dan OPD, sehingga harapannya seluruh layanan masyarakat bisa selesai di tingkat desa. Efisien dan efektif," terang Wihaji.

"Tetapi karena terdampak pandemi, kita targetkan di tahun 2021 seluruh desa sudah mengimplementasikan program desa pintar ini," sambungnya.

Untuk mendukung target tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Batang, tahun ini fokus menyiapkan SDM desa melalui serangkaian pelatihan. Sementara untuk perangkat kerasnya baru akan dipenuhi di tahun depan. "Ya kunci smart village ini kan SDM dan perangkat," ucapnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: