Dotukura Solusi Jogo Pasar Aman dari Covid-19
Adaptasi kebiasaan baru menjadi bagian hidup yang kini dilakukan masyarakat di era pandemi Covid-19. Hal tersebut juga turut diterapkan Pujiyanti (31), warga Gendingan Proyonanggan Tengah Batang. Setelah memutuskan resign dari pekerjaanya, baru-baru ini ia kembali mengaktifkan kembali jasa makanan ringan yang pernah ia geluti sebelumnya.
Berwirausaha di tengah wabah ini tentunya tidaklah mudah. Banyak hal-hal yang mesti ia lakukan, walaupun ada resiko ancaman Covid-19. Berbelanja dan menyiapkan bahan menjadi rutinitas sehari-hari yang harus ia jalani untuk mengawali bisnis jajanannya. Kekhawatiran pun mulai dirasakannya ketika harus mencari bahan dan berbelanja di pasar. Suatu opsi yang kini terasa berat dilakukan ketika pandemi.
Belum lagi ditambah dengan pekerjaannya sebagai seorang ibu yang masih harus siaga menjaga putranya yang belum genap dua tahun. Tak mungkin meninggalkan anak sendiri dan menyempatkan waktu ke pasar. Tukang sayur keliling pun terkadang belum mampu memenuhi semua bahan yang ia butuhkan.
"Sempat kebingungan kalau ingin belanja ke pasar, apalagi sekarang masih musim korona. Karena suami bertugas di luar kota, sementara terkadang kebutuhan belanja cukup banyak dan mendesak. Kalau mengandalkan tukang sayur keliling terkadang tidak semuanya didapatkan,"
keluhnya.
Namun beberapa waktu lalu, tak sengaja ia menemukan informasi layanan Aplikasi Dotukura dari status temannya di media sosial. Lewat aplikasi ini ia bisa berbelanja aneka bahan di Pasar Batang melalui smartphone tanpa perlu keluar rumah dan meninggalkan bayinya.

"Awalnya tahu dari status WhatsApp teman. Eh iseng-iseng coba, dan ternyata produknya lumayan lengkap. Dari sayur, bahan pokok, jajan pasar hingga daun pisang pun ada. Ongkirnya lumayan, apalagi sering ada promo dan voucher diskon. Bisa jadi alternatif saat pandemi seperti ini. Bisa tetap di rumah, dananak lebih nyaman dan aman," imbuhnya.
Aplikasi Dotukura menjadi inovasi Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM bekerja sama dengan Paguyuban Pasar Batang. Dotukura sebagai jawaban atas keresahan semua pihak untuk kebangkitan perekonomian di sektor pasar tradisional di tengah pandemi. Selain penerapan protokol kesehatan di pasar dengan menerapkan 4M, Dotukura juga menjadi wujud Jogo Pasar sebagai upaya Pemkab Batang meminimalisir penyebaran covid-19.
"Jadi ketika awal pandemi kemarin, tak hanya pembeli yang resah untuk pergi ke pasar. Penjual juga resah karena di satu sisi takut tertular, di satu sisi pendapatan mereka menurun hingga 70 persen karena jarang yang berbelanja di pasar. Hingga akhirnya kami dan paguyuban saling berembuk dan tercetus ide untuk menggarap aplikasi ini," jelas Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto saat diwawancarai, Jumat (6/11/2020).
Hingga akhirnya Dotukura resmi diluncurkan Pemkab Batang pada bulan Agustus lalu. Aplikasi karya putra daerah Batang ini menjadi jawaban untuk mempermudah program Jogo Pasar di tengah Covid-19.
Bekerja sama dengan Bank Indonesia Tegal, aplikasi ini juga didukung dengan metode pembayaran non tunai dan menggunakan QR Code sebagai media pembayaran non tunai. Metode ini tentunya bisa meminimalisir transaksi tunai yang rentan menjadi penyebaran covid-19, serta menjaga penerapan physical and social distancing.

"Kami berharap dengan peluncuran aplikasi ini dapat menginspirasi dan memotivasi pemerintah daerah lain untuk dapat mengikuti langkah strategis Pemerintah Kabupaten Batang dalam membantu pemasaran UMKM go digital sekaligus menjaga stabilitas harga," ujar Kepala Kantor BI Tegal, M Taufik Amrozy saat hadir dalam peluncuran Aplikasi Dotukura Agustus lalu.
Tak hanya sekadar sarana Jogo Pasar untuk terlindungi dari covid-19, Dotukura turut menjaga pertumbuhan ekonomi di pasar tradisional Batang. Dengan Dotukura, Paguyuban Pedagang Pasar Batang berharap minat masyarakat berbelanja di pasar tradisional makin meningkat.
Guna mendukung hal ini, Dotukura pun memberikan pengemasan yang higienis dan bersih untuk setiap produk yang bakal dibeli masyarakat. Bahkan masyarakat pun bisa menambahkan permintaan untuk pemotongan bahan dan permintaan tambahan lainnya.
Di sisi lain, Dotukura juga menjadi sarana untuk pemerataan penjualan produk-produk di Pasar Batang. Pasalnya banyak juga di antara pedagang pasar yang belum memiliki jumlah pembeli yang signifikan meski memiliki produk yang berkualitas. Hal ini salah satunya lantaran mereka berjualan di sisi yang tidak strategis di pasar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
