Orang Tua Minta Pembelajaran Tatap Muka
**Banyak yang Tak Punya Smartphone
BATANG - Disdikbud Batang memutuskan menerapkan pembelajaran kombinasi, antara pembelajaran tatap muka dan jarak jauh. Keputusan ini ditetapkan setelah mendapat pertimbangan beberapa pihak termasuk orang tua.
Bahkan orang tua ingin anaknya kembali bersekolah dengan sistem tatap muka karena beberapa faktor. Salah satunya lantaran para orang tua belum mampu memberikan fasilitas pendukung pembelajaran daring. Baik itu media smartphone atau bahkan kuota internet.
"Sebenarnya kalau kami dari orang tua SDN Denasri Wetan 02 lebih setuju jika pembelajaran di sekolah. Karena tidak semua ortu punya hp android mbak. Rumahnya juga tidak memenuhi syarat untuk belajar kelompok," terang salah satu orang tua murid kelas 2, Sandora saat diwawancarai, Selasa (14/7/2020).
Hal demikian juga disepakati oleh wali murid di SDN Ponowareng 01 Tulis. Ketua Paguyuban Wali Murid Kelas 4, Dwiningsih menuturkan, pihaknya mendukung Disdikbud Batang yang menerapkan metode pembelajaran kombinasi. Sebab, ada kekhawatiran siswa tidak bisa mendapatkan asupan belajar yang lengkap, baik dari sarana maupun pembentukan karakternya.
"Tak hanya terkait ada orang tua siswa yang tidak punya smartphone. Tetapi khususnya pembentukan sikap dan karakternya. Kognitif mungkin bisa dengan daring, tapi sentuhan guru secara langsung sangat diperlukan untuk pengembangan afektif dan psikomotornya," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak sekolah pun sudah menyiapkan diri menyambut pembelajaran kombinasi. Baik SDN Denasri Wetan 02, maupun SDN Ponowareng 01 telah melengkapi sarpras untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Untuk menyambut pembelajaran tatap muka dan daring, di sekolah kami sudah siapkan sesuai dengan protokol kesehatan. Kami sediakan mulai termometer pengecek suhu, tempat cuci tangan, masker, semprotan disinfektan, hand sanitizer. Untuk siswa kami sudah siapkan sekitar 200 masker," terang Kepala SDN Denasri Wetan 02, Esti Yuni P.
Kepala SDN Ponowareng 01 Tulis, M Arief Rohman menjelaskan, sekolahnya pun siap bersinergi dengan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar. Bahkan pihaknya kini mencanangkan sekolah sadar Covid-19. Sehingga diharapkan ketika belajar di sekolah ataupun di rumah baik warga sekolah atau pun masyarakat bisa turut mendukung pembelajaran anak.
"Jadi dengan ini kita saling bersinergi. Di mana kita selalu saling mengingatkan agar kita senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Baik ketika nantinya siswa di sekolah ataupun ketika mereka belajar daring di rumah. Dan tentunya hal ini juga perlu didukung orang tua dan masyarakat untuk turut sadar dan mengawasi anak ataupun diri sendiri agar menjaga kesehatan. Sehingga bisa saling menjaga diri dari covid-19," pungkasnya. (nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
