Industri Berkembang, Pariwisata Harus Tangkap Peluang
BATANG - Kabupaten Batang tengah bertransformasi menjadi daerah industri seiring pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Gringsing dan Banyuputih serta Kawasan Industri (KI) Batang Industrial Park (BIP) Sigayung Tulis. Keberadaan sentrum industri berikut aktivitas masyarakatnya yang bertumbuh cepat diyakini akan meningkatkan kebutuhan atas rekreasi.
"Aktivitas masyarakat industri yang padat, mobilitas tinggi, itu kan melelahkan, atau identik dengan lelah, sehingga mereka butuh saluran, butuh pelampiasan. Ya ini meningkatkan kebutuhan atas hiburan dan rekreasi. Nah, jangan sampai perputaran uang di sektor pariwisata ini mengalir ke luar Batang," kata Ketua DPRD Batang, H Maulana Yusup SIP, Senin (20/11/2020).
Yusup mencontohkan tingginya aktivitas dan mobilitas masyarakat Jakarta yang tinggi setiap harinya. Mereka tidak hanya lelah bekerja di kantor, tetapi juga di jalanan. Karena itu pula, masyarakat menengah Jakarta ataupun kota-kota besar lain sangat memanfaatkan akhir pekan untuk menyenangkan batin.
"Makanya pariwisata seperti puncak dan lainnya selalu ramai setiap akhir pekan atau libur panjang. Karena memang mereka butuh merekreasikan hati dan pikiran, me-recharge kembali suasana batin setelah lima hari bekerja. Tetapi ini juga tentu disokong oleh kondisi ekonomi mereka yang memadai, simpelnya ada dana khusus yang dialokasikan untuk wisata," terangnya.
Yusup meyakini, jika KIT maupun KI BIP berkembang dengan baik, maka dampak sosial ekonominya akan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Peningkatan pendapatan masyarakat juga secara otomatis akan mendorong naiknya belanja kebutuhan selain primer, salah satunya pariwisata.
"Belum lagi dengan keberadaan masyarakat pendatang, mereka juga butuh rekreasi setiap akhir pekan. Kalau industri berkembang, maka aktivitas pariwisata pasti meningkat dengan sendirinya. Untuk itu, pemangku pariwisata baik pemerintah, swasta maupun masyarakat di Kabupaten Batang harus bisa menangkap peluang ini," jelas politisi muda PKB itu.
Dia berharap Dinas Pariwisata setempat bersama stakeholder pariwisata di Kabupaten Batang bisa bergerak cepat untuk menangkap peluang jangka panjang ini. Kalaupun belum bisa menawarkan destinasi wisata berkelas nasional (secara sarpras), maka paling tidak bisa 'menjual' sesuatu yang otentik Batang.
"Maka harus kolaboratif, pariwisata dan UMKM misalnya. Karena produk UMKM lokal Batang kan tidak sedikit yang berpangsa pasar nasional, bahkan ekspor, ini harus didorong untuk tampil. Kita semua harus berbenah, karena pariwisata juga bisa menjadi etalase Kabupaten Batang, tergantung kita mau menyajikan wajah Batang yang seperti apa," pungkasnya. (sef/fel)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
