Jelang HUT ke-75, Korps Marinir Gelar Napak Tilas di Batang
*Gelar Ziarah di TMP Kadilangu dan Bakti Sosial
BATANG - Jelang Peringatan Hari Ulang Tahun Korps Marinir ke 75 yang jatuh pada 15 November mendatang, dan menyisir jejak perjuangan prajuritnya, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal (Mar) Suhartono beserta jajarannya menggelar napak tilas ke Kabupaten Batang.
Mayjend Suhartono sendiri yang merupakan putra asli Batang tiba di tanah kelahirannya sejak Senin (09/11/2020). Seyognya akan memimpin langsung serangkaiaan napak tilas dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kadilangu Batang dan penyerahan bhakti sosial pada Selasa (10/11/2020).
Namun karena ada tugas mendadak akhirnya rangkaian upacara di TMP di wakili oleh Wakil Komandan Korps Marinir Brigadir Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, sedangkan Mayjen Suhartono melakukan ziarah dan tabur bunga pada Selasa pagi sebelum bertolak ke Jakarta bersama Ketua PG Jalasenastri Korps Marinir, My Etta Suhartono.
Brigjend Nur Alamsyah usai menggelar ramah tamah dengan Bupati Batang, Wihaji menjelaskan, bagi pasukan hantu laut (julukan Korps Marinir), Kabupaten Batang menjadi salah satu daerah yang memiliki sejarah terbentuknya Korp Marinir atau dulu dikenal dengan Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
"Wilayah pesisir Pantura dari mulai Tegal, Pekalongan hingga Batang adalah awal mula Korps Marinir terbentuk. Hal tersebut juga berdasarkan hasil penelitan, penelusuran dan diskusi dijajaran TNI Angkatan Laut," ungkap Brigjen Nur Alamsyah.
Menurutnya sejarah tersebut benar adanya, karena didasarkan pada informasi di lapangan yang didukung oleh berbagai pertempuran, seperti gugurnya Letnan Sutomo di Wanarata Tegal. "Banyak sekali prajurit kita yang gugur di laut Brebes, Tegal, Pekalongan dan Batang. Sehingga kita lakukan penelusuran dan ziarah bertepatan dengan Hari Pahlawan ini dan juga untuk menyambut HUT Korps Marinir," jelas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah.

Berdasarkan fakta sejarah tersebut, Korps Marinir TNI AL akan melakukan agenda - agenda rutin napak tilas dan ziarah di tahun - tahun berikutnya untuk mengenang sejarah dan prajurit yang telah gugur menjadi shuhada yang kini dimakamkan di Batang.
"Buku sejarah perjuangan Korps Marinir masih dalam proses, begitu bukunya sudah selesai akan kita sampaikan ke pihak - pihak yang berkepentingan," ujarnya.
Selain buku, Korps Marinir juga telah membangun sejumlah monumen untuk mengemang pertempuran para pahlawan di bebetapa titik. "Kita juga akan terus melakukan penelusuran sejarah perjuangan Korps Marinir, dan nantinya titik-titik yang kita temukan dari hasil penelusuran dan penelitan pertempuran akan menjadi perhatian betikutnya untuk dibangun monumen," tandasnya. (don)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
