iklan banner Honda atas

Keliling Desa, Ajak Anak Bermain, Baca, Diskusi Hingga Baca Puisi

Keliling Desa, Ajak Anak Bermain, Baca, Diskusi Hingga Baca Puisi

**Gigihnya Komunitas Vespa Pustaka Indonesia Membumikan Literasi di Era Gadget

Sadar atau tidak pembelajaran jarak jauh berbasis online semakin mempererat hubungan pelajar dengan gawai. Meski digunakan sebagai sarana pembelajaran online, intensitas penggunaan gawai turut meningkat sebagai sarana hiburan bagi anak. Seperti bermain Tiktok, Youtube, Game, dan sarana hiburan lainnya.

BUKAN kebetulan kalau banyak pelajar masa kini yang lebih mengenal nama-nama artis ataupun selebgram yang wara-wiri di medsos. Hal ini tentunya miris mengingat banyak pelajar yang kini minim pengetahuan terkait wawasan kebangsaan. Khususnya mengenal tentang sejarah dari pahlawan-pahlawan Indonesia.

Sadar akan pengaruh tersebut, Komunitas Vespa Pustaka Indonesia begerilya membumikan literasi di tengah masyarakat. Seperti yang dilakukan baru-baru ini, komunitas yang digawangi guru SMPN 5 Batang, Ratih, ini hadir di Desa Depok Kandeman.

Beberapa bocah pun telah siap menanti kedatangan para anggota Komunitas Vespa Pustaka. Dengan menggunakan masker mereka siap menerima ilmu yang akan dibagikan para relawan komunitas. Hari itu, mereka pun dikenalkan beberapa tokoh pahlawan Indonesia. Mulai dari Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pangeran Antasari, Jendral A Yani dan lainnya.

Awalnya sebagian dari mereka tak mengenal nama-nama yang disebutkan para anggota Komunitas Vespa Pustakawan Indonesia. Meski begitu diantara mereka pun ada yang lupa-lupa ingat dan ragu untuk menjawab. Sementara yang lainnya meski salah, mereka mencoba memberanikan diri untuk menjawab.

Dari diskusi singkat tersebut, kemudian Ratih dan salah satu anggota mulai bercerita terkait riwayat perjuangan para pahlawan. Lewat cerita merekalah, para bocah tersebut lama-lama antusias mengenal sosok pahlawan yang baru saja diceritakan.

"Karena sudah lama tidak sekolah (tatap muka) jadi lupa mbak," tutur seorang pelajar, Andin.

Melihat kondisi tersebut, Ratih memang menganggap hal tersebut wajar. Apalagi di tengah gempuran globalisasi ini, bahkan ada juga anak yang lebih mengenal publik figur macam youtuber dan selebgram ketimbang para pahlawan bangsa.

"Kalau ini sih masih lumayan mending ya mbak, ada juga yang malah lebih tau soal awkarin lah, Reza Arap dan selebgram atau youtuber lainnya. Oleh karenanya di sini saya juga ajak mereka untuk mengenal pahlawan bangsa, sekaligus memperingati hari pahlawan, untuk menanamkan rasa kecintaan mereka terhadap bangsa," tutur Ratih didampingi Anna.

Oleh sebab itulah ia memutuskan untuk bergerilya ke desa-desa untuk berbagi informasi dengan anak-anak. Ia sadar sebenarnya anak-anak pun merindukan suasana sekolah dengan sistem tatap muka.

"Anak-anak itu sudah kangen tatap muka. Hanya saja karena situasinya begini mereka jadi lebih lengket dengan gawai. Nah masalahnya jarang sekali dari mereka yang memanfaatkan gadget untuk belajar secara full, tetapi pasti diselingi dan bahkan kadang lebih banyak menghabiskan waktu untuk game atau hiburan," imbuhnya.

Dengan kehadirannya, ia ingin mendekatkan anak-anak dengan dunia nyata mereka. Lebih ke bersosialisasi langsung dengan teman-teman mereka dan belajar bersama menggali bakat mereka. Serta menanamkan budaya literasi di tengah pandemi dengan melaksanakan 3M.

"Tentunya kami selalu ingatkan anak-anak untuk melaksanakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Sehingga kita mencegah agar anak bisa tetap belajar bersama di tengah pandemi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: