425 Destinasi Wisata di Jateng Sudah Beroperasi
SEMARANG - Perlahan pariwisata di Jateng mulai bangkit di tengah pandemi. Dengan slogan Jogo Plesiran, total sudah 60 persen lebih destinasi wisata di Jateng sudah beroperasi, atau sekitar 425 tempat, termasuk di Batang.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Disporapar Jateng, Sinung Nugroho saat diwawancarai Radar Pekalongan, Selasa (20/10/2020). Dari sekitar 690 destinasi wisata sudah ada sekitar 425 yang sudah beroperasi.
"Luar biasa KO mbak, apalagi di bulan Maret. Tapi sekarang sudah mulai kembali. Pada hari ini laporan terakhir ada 425 yang sudah buka, tapi itu naik turun, pernah sudah sampai 470 yang buka. Sementara ada 59 destinasi wisata yang sekarang sedang simulasi dan mengajukan izin kepada gugus tugas Covid-19 kabupaten kota masing-masing. Namun rambu-rambu bench marknya dari kami," jumlahnya.
Pihaknya juga terus mengawal pelaksanaan operasional destinasi wisata. Termasuk dengan memberikan stimulus bantuan, utamanya untuk pencegahan penyebaran covid-19.
"Oleh karena itu kami kawal, dan memang awal mulanya itu dari 425 itu sudah sampai 470 yang buka. Hanya saja sekarang ada yang tutup kembali karena kurangnya persiapan. Mungkin mereka butuh perbaikan-perbaikan. Pariwisata Jateng tidak apa-apa. Bangkit perlahan, yang penting naik dengan pasti," imbuhnya.
Pihaknya juga sementara ini belum memperbolehkan pengoperasian wisata air. Pasalnya, hingga saat ini air masih dianggap sebagai media yang rentan terhadap penularan Covid-19. Pihaknya masih memberikan kesempatan pengelola wisata air untuk beroperasi, tetapi untuk aktivitas kontak langsung dengan air dinonaktifkan.
"Untuk kolam renang kami belum memberikan rekomendasi untuk buka. Kami tetap merujuk kepada instruksi gubernur nomor 2 tahun 2020 terkait penyesuaian kenormalan baru di tempat wisata. Dimana disebutkan wisata air belum dibuka. Dan saat ini juga masih jadi perdebatan, bahwa air masih menjadi media rentan Covid-19. Karena perilaku kita belum bisa diandalkan, baik meludah sembarangan, bersin, ataupun lainnya. Jadi sementara tidak dulu," imbuhnya.
Sinung turut memberikan alternatif kepada para pengelola wisata air yang sudah siap untuk beroperasi. "Jadi misalnya wisata kolam renang, jangan kolam renangnya yang dibuka, tapi fasilitas kulinernya, jadi wisata air hanya untuk sebagai view-nya saja," sarannya. (nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
