iklan banner Honda atas

Menguntungkan, Petani Diajak Kembangkan Tanaman Anggur

Menguntungkan, Petani Diajak Kembangkan Tanaman Anggur

BATANG - Para petani di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, saat ini tengah mengembangkan budidaya tanaman anggur dari sejumlah jenis. Tanaman tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian mereka, karena hasil jualnya lebih baik dibandingkan ketela dan juga jagung yang sebelumnya mereka tanam.

"Kita saat ini tengah mengembangkan tanan anggur di Desa Kuripan dengan luasan lahan 5 ribu meter persegi, dengan jumlah bibit sebanyak 1.500 tanaman. Hasilnya nanti diharapkan bisa meningkatkan penghasilan para petani itu sendiri," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang, Heru Yuwono saat mendampingi Komisi C DPRD setempat, Senin (18/01/2021).

Heru menjelaslan, ada beberapa jenis anggur yang ditanam dilahan yang dibagi dalam lima demplot tersebut. Yaitu anggur merah super, hitam tanpa biji dan juga hijau. Ketiga jenis tersebut dianggap mempunyai nilai ekonomis yang sangat baik, sehingga bisa menguntungkan petani.

"Diharapkan pada bulan Agustus atau September tahun ini tanaman anggur yang ditanam saat ini sudah bisa panen. Nantinya selain diambil hasil buahnya, juga akan dijadikan sumber bibit bagi perluasan lahan," jelas Heru Yuwono.

Pendamping petani, Tri Makno menjelaskan, lokasi Desa Kuripan yang berada di dekat pantai sangat potensial untuk pengembangan budidaya tanaman anggur. Mengingat untuk lahan pertanian dengan ketinggian 1 - 300 meter dari permukaan laut, tingkat keberhasilannya bisa mencapai 95 persen.

"Untuk hasil panen sendiri, pada tahun pertama satu pohon bisa menghasilkan lima kilogram. Sedangkan dalam satu tahun sendiri bisa dua kali, atau maksimal tiga kali panen. Dan untuk anggur yang paling bagus pemasaranya adalah jenis hitam tanpa biji dan juga merah super," beber Tri Makno.

Tri Makno juga mengungkapkan, untuk satu hektar tanaman anggur, bisa memberikan penghasilan Rp25 juta bersih setiap kali panen, ditahun ketiga. Sedangkan untuk tanaman anggur sendiri bisa bertahan 20 - 25 tahun, sehingga petani tidak perlu setiap tahun mengganti tanaman.

"Jika dibandingkan menanam ketela atau jagung, jelas menguntungkan anggur. Dan pemasaran anggur lokal ini juga tidak sulit, bahkan jika dipadukan dengan wisata, maka pembeli akan datang sendiri. Saya sudah membuktikan sendiri di demplot Robban Grape yang selama ini sudah menjadi jujukan atau stady banding dari sejumlah daerah di Indonesia," papar Tri Mukti.
"
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Batang, Tofani Dwi Arianto meminta agar Dispaperta bisa benar-benar fokus dalam mendampingi petani. Jangan sampai bantuan bibit yang telah diberikan, dan juga semangat mereka untuk menanam anggur tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

"Jika bisa meningkatkan perekonomian petani, khususnya di Desa Kuripan ini, maka kami sangat mendukung. Mengingat dari mulai penanaman, pemeliharaan hingga penjualan hasilnya nanti, pihak Dispaperta siap untuk mendampingi," kata Tofani.

Pada kesempatan itu Tofani juga menghimbau agar petani fokus terlebih dahulu dalam mengembangkan tanaman anggur, hingga nanti bisa menghasilkan. "Jika nanti sudah ada hasilnya, maka bisa dipadukan dengan paket wisata Pantai Kuripan. Namun, kini fokus dulu pada budidayanya agar bisa menunjukan hasil terlebih dahulu," tandas Tofani. (don)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: