iklan banner Honda atas

Pelayanan MPP Kurang Maksimal Selama Pandemi

Pelayanan MPP Kurang Maksimal Selama Pandemi

*PPKM Level 2, Kualitas Terus Dikembangkan

KENDAL - Pandemi Covid-19 telah membuat kualitas pelayanan publik, termasuk Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Kendal menjadi kurang maksimal. Hal ini membuat Pemkab Kendal bekerja ekstra keras untuk menurunkan level PPKM dari 4 ke level 3 dan bahkan berhasil menjadi level 2, sehingga semua pelayanan bisa kembali berjalan optimal.

"Paska MPP dilaunching, muncul pandemi covid gelombang kedua. Pemkab berusaha level PPKM turun hingga 2. Selain itu juga mempersiapkan agar MPP bisa terus berkembang melayani masyarakat khususnya dalam mengurus prosedur perijinan satu atap," kata Bupati Dico M Ganinduto saat meninjau MPP yang berada di Kantor DPMPTSP Kabupaten Kenda, Kamis (24/10/2021).

Dico mengungkapkan, untuk menjadikan MPP terus berkembang kualitas pelayanannya, dibutuhkan kesiapan dari DPMPTSP dan semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan.

"Saat ini juga lagi diintegrasikan sistem dan aplikasi yang ada agar OPD-DPD bisa tetap singkrong menjadi satu kesatuan agar mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. UMKM juga jadi konsen dan bisa mendaftar di MPP ini. Sehingga MPP ini jadi tempat yang bermanfaat untuk masyarakat umum," terangnya.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kendal, Anang Widiasmoro mengatakan, MPP Kendal menghadirkan total 303 jenis layanan. Namun di masa panedmi ini pelayanan yang ada belum bisa maksimal. Selain itu juga terkendala sistem yang hingga kini terus dilakukan upaya perbaikan.

"Ini juga ada perubahan ketentuan terkait dengan Undang-Undang Cipta Kerja dan penerapan sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dan pergantian IMB ke PBG ini juga menjadi masalah yang harus segera kami formulasikan solusinya," katanya.

Diakui Anang, perubahan sistem ini menjadikan perizinan menjadi sedikit terhambat. Hanya saja, untuk aspek perizinan, pelayanan satu atap tetap berjalan. Untuk sementara ini pihaknya fokus sinkronisasi kegiatan guna meimicu UMKM.

"UMKM jadi salah satu program dari Bupati yang harus dilaksanakan. Tidak hanya dari PTSP tapi dari OPD-OPD teknis terkait secara konprehensip. Salah satunya yaki mendukung digital platfom, baik Gojek, Toko Pedia. Kebetun hari ini ada penerimaan driver Gojek. mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat menambah lapanga kerja," jelasnya.

Anang menyatakan, selain penerimaan driver Gojek, ke depan pihaknya juga akan memunculkan keberadaan UMKM. Sehingga nantinya dapat tumbuh bareng dengan karakteristik dengan cakupan wilayah industri dan pariwisata. "UMKM nanti bisa kerjasama dengan Grabfood. Atau kita dorong dari sisi marketingnya dan sisi permodalanya," ujarnya.

Anang mengklaim ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan. Seperti kerjasama dengan BRI, BPR BKK. Ini untuk akses permodalan. Sedangkan untuk akses marketing berupa standarisasi terhadap apa yang bisa ditawarkan kepada sisi marketable ini harus disesuaikan.

"Disperinkop UKM dari sisi pelatihanya, dan PTSP dari sisi pelatihan manajemen marketnya. Kami kerjasamakan misalkan Indomart dan Alfamart supaya produk-produk UMKM bisa masuk ke gerai-gerai toko modern tersebut," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: