Hindari Investasi Bodong, MES Edukasi Investasi
KENDAL - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Kendal menggelar Sekolah Pasar Modal Syariah, Kamis (29/9/2022) di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal. Program ini merupakan pengenalaan pasar modal untuk peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat secara umum.
Kegiatan hasil kerjasama dari MES dengan Bursa Efek Indonesia (IDX) ini dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kendal, M Nasyih Syarifudin selaku Ketua Dewan Pakar MES.
"MES Kendal bekerjasama dengan BEI, menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah 2022 agar masyarakat kendal khususnya bisa melek tentang investasi," tutur Ketua PD MES Kendal, M Irkham Fuhrudin.
Menurut Irkham, literasi keuangan ini perlu diberikan guna menghindar dari berbagai modus investasi bodong yang masih marak. "Selain itu juga mengarahkan agar masyarakat bisa berinvestasi di instrumen yang syariah. Agar bisa memberikan keselamatan dalam berinvestasi," terangnya.
Untuk memeriahkan SPMS, juga digelar Festival Kuliner Halal yang merupakan pertama di Kendal, menampilkan produk UMKM wajib bersertifikasi halal. MES Kendal mendorong UMKM Kendal harus memiliki produk sertifikat halal sebagaimana diamanahkan aturan perundangan yang ada.
"Saat ini MES Kendal sudah menyiapkan 4 orang PPH (Pendamping proses Produksi Halal) bersertifikat yang bisa membantu UMKM Kendal untuk mengajukan sertifikasi halal self declare. Dan tim ini siap membantu secara Gratis," terang Irkham.
Kegiatan ini juga menghadirkan pembicara Dery Yustria, dari IDX Islamic dan Nico Pracahya (trainer of Phintraco Sekuritas). Dalam pemaparannya Dery menyampaikan bahwa pasar keuangan Investasi bidang keuangan hanya di pasar modal syariah. Bedanya komoditasnya/bisnisnya dan caranya harus halal.
Saham yang tergolong syariah selalu mengacu berdasarkan Dewan Syariah Nasional dan akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali. Untuk memilih instrumen investasi perlu diperhatikan 2 hal, yaitu aspek legalitas berupa terdaftar di bursa efek dan aspek syariahnya karena aspek syariah merupakan jalan selamat.
"Selain itu perlu juga dihindari resiko berupa kebangkrutan dan gagal bayar. Karena biasanya resiko kegagalan dalam investasi berupa kesulitan likuiditas oleh perusahaan," katanya.
Sementra itu, Nico Pracahya mengatakan, saat ini 60,64% saham di Bursa Efek Indonesia merupakan saham syariah. Jadi saham syariah saat ini merupakan mayoritas yang diperdagangkan di BEI. Untuk kemudahan dan menjamin kesyariahan saham yang diperjualbelikan, sudah tersedia aplikasi.
"Dan saat ini juga mudah untuk membuat pembukaan rekening efek syariah yaitu melalui on line," katanya.
Ketua Panitia Kegiatan, Iqbal Sarayulisno menambahkan, kegiatan Sekolah Pasar Modal Syariah ini merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh MES Kendal. Jumlah peserta yang sudah mendaftar sebanyak 115 orang dari berbagai daerah. Setelah kegiatan ini akan dibentuk Komunitas Investor Syariah Kendal.
"Setelah acara ini, nanti peserta akan dikumpulkan dalam satu komunitas sendiri yang tergabung dalam Komunitas Investor Syariah MES Kendal," ucapnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
