iklan banner Honda atas

40 Persen Garis Pantai Terdampak Abrasi

40 Persen Garis Pantai Terdampak Abrasi

*Jutaan Bibit Mangrove Siap Ditanam

KENDAL - Problem penurunan kualitas lingkungan sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan seluruh elemen di Kabupaten Kendal. Salah satunya ekosistem pesisir, mengingat 40 persen garis pantai di Kendal sudah terdampak abrasi.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, pun mengajak semua elemen untuk terlibat dalam upaya konservasi pesisir, karena hal itu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Salah stau ikhtiar dan upaya kita ya melalui penanaman mangrove. Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat. Khususnya rekan-rekan penggiat lingkungan yang luar biasa," kata Bupati Dico, saat penanaman ribuan mangrove di pesisir pantai di Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Rabu (9/3/2022) yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan perikanan Provinsi Jateng dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal bersama penggiat lingkungan.

Dalam kesempatan itu, Dico mengungkapkan bahwa 40 persen dari total 42,4 kilometer pajang garis pantai Kendal terdampak abrasi. Garis pantai tersebut meliputi Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kota Kendal, Patebon, Cepiring, Kangkung, dan Rowosari. untuk itu, permasalahan di pesisir pantai Kendal ini harus segera diatasi agar tidak berdampak lebih besar. "Permukaan tanah Kendal mengalami penurunan 2-3 sentimeter per tahunnya. Penurunanya tidak begitu signifikan," ungkapnya.

Pada tahun ini, Kabupaten Kendal bakal menerima 5 juta bibit mangrove dari pemerintah pusat, sehingga diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi dampak abrasi di pesisir pantai. Adapun, bibit-bibit mangrove bakal ditanam berkala untuk membentuk ekosistem mangrove.

"Selain menyelamatkan pantai dari abrasi, juga bakal disulap menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah. Hari ini ditanam 5.000 bibit mangrove di pesisir pantai ini. Perlu dirawat agar tumbuh dengan baik," pinta Dico.

Dico menjelaskan, upaya penanaman mangrove ini bagian dari ikhtiar pemerintah daerah untuk menyelamatkan ekosistem pesisir pantai. Sehinga tidak terjadi penurunan permukaan lahan yang berkelanjutan tanpa adanya upaya pencegahan. Meski Kabupaten Kendal saat ini merasakan dampak penurunan relatif tingan, dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah yang memiliki pesisir pantai. Pihaknya akan melakukan pendampingan dan memberikan perhatian penuh untuk menyelesaikan permasalahan di bagian pesisir pantai Kendal.

"Mulai dari penyediaan tanaman, gerakan menanam, hingga penyediaan lahan yang representatif untuk ditanami. Kawasan ekosistem mangrove di pesisir pantai menjadi perhatian pemerintah daerah. Supaya, ancaman abrasi bisa tertangani, banjir rob bisa dicegah," jelas Bupati.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, Kabupaten Kendal memiliki kawasan mangrove seluas 183 hektar, di mana 70 hektar di antaranya mulai rusak. Kondisi ini berdampak pada abrasi pantai yang semakin meluas jika tidak segera diantisipasi.

"Perlu dilakukan peremajaan tanaman agar ekosistem alam pesisir pantai tetap terjaga dengan baik. Sebab, kawasan mangrove sangatlah penting untuk keberlangsungan ekosistem setiap daerah. Utamanya untuk menyetabilkan kondisi lingkungan sekitar," katanya.

Sebanyak 1,6 juta bibit mangrove sudah ditanam sepanjang pantai Kendal sejak 2011 silam. Sehingga butuh dorongan kuat dengan upaya penanaman bibit berkelanjutan agar membawa dampak positif yang maksimal terhadap lingkungan Kabupaten Kendal.

"Kawasan mangrove bisa melindungi pantai dari abrasi. Pengembangan eco-wisata mangrove bisa dimaksimalkan lagi. Perlu kerjasama pemerintah, pegiat lingkungan, serta masyarakat," ucapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: