8 Fasda Kendal-Cilacap, Paparkan Tulisan dan Mengasah Kemampuan Public Speaking
*Program Kolaborasi Talkshow Praktik Baik Tanoto Foundation-Radar Pekalongan (Bagian 1)
Talkshow Praktik baik, program kolaborasi Tanoto Foundation bekerjasama dengan Radar Pekalongan dilakukan ala broadcas via Zoom. Seperti apa?
PANDEMI Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan di berbagai hal. Salah satunya adalah di dunia pendidikan. Sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa pun tak lagi dilakukan secara tatap muka di sekolah. Hanya ada dua pilihan bagi sekolah, yakni menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dan mengajar dari rumah sesuai ketentuan PPKM yang berlaku atau dengan opsi lain berupa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang tentu tak gampang syarat untuk bisa melaksanakannya.
Yang menjadi soal adalah pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 adalah guru tetap harus dituntut untuk selalu profesional dalam mengajar sehingga dapat melahirkan output pendidikan yang berkualitas. Ini tidaklah mudah. Karena tak hanya dibutuhkan kecerdasan akademik semata yang dimiliki guru melainkan kreativitas dan inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada anak didik sehingga transformasi of knowledge (transfer ilmu,red) bisa melahirkan hasil pendidikan yang berkualitas.
Tantangan besar bagi guru ini yang kemudian mendorong Tanoto Foundation yang mempunyai misi mengembangkan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas yang transformatif mengajak tenaga pendidik di wilayah Kendal dan Cilacap Jawa Tengah untuk berkreasi dalam bentuk tulisan tentang praktik baik yang sudah dilakukannya.
Tulisan hebat pun lahir dari para guru yang tak hanya sebatas teori pembelajaran melainkan sudah dipraktikkanya dan berhasil memberikan rangsangan belajar dan mampu meningkatkan kemampuan intelektual para siswa melalui metode-metode pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik yang kreatif dan inovatif tersebut.
Hal itu terkuak dalam acara program kolaboratif Talkshow Praktik Baik Tanoto Foundation bersama Radar Pekalongan via zoom melalui Channel Radar Pekalongan, Channel Mengedukasi dan Menginspirasi, Jumat (15/10/2021). Yakni menghadirkan 8 narasumber guru hebat merupakan Fasilator Daerah (Fasda) dari Kendal dan Cilacap yang penuh semangat dan menginspiratif memaparkan hasil kreasi dalam bentuk tulisan tentang praktik baik yang sudah dilakukannya. Program talkshow kolaboratif Tanoto Foundation bersama Radar Pekalongan dengan host Slamet Rahmat Hariyanto, Communications Specialist Tanoto Foundation dan dimoderatori oleh General Manajer (GM) Radar Pekalongan Ade Asep Syarifuddin dengan ala broadcas berjalan dengan baik dan komunikatif dan acapkali juga terdapat jok-jok segar dari pimpinan Radar Pekalongan yang juga seorang motivator tersebut sehingga tak membuat talkshow menjadi tampak kaku dan menjemukan.
Gelak tawa bersamapun pun pecah di ruang zoom talkshow praktik baik sehingga membuat suasan menjadi cair namun tanpa meninggalkan substansi dari program talkshow kolaboratif Tanoto Foundation bersama Radar Pekalongan tersebut. Mereka yang dihadirkan dan memaparkan hasil karyanya adalah seorang pengawas dan 7 guru hebat. Yakni Diannita Ayu seorang pendidik di SDN 2 Sukorejo, Kendal dengan karyanya berjudul "Belajar dari Upin Ipin", Annisa Noviyanti guru di SMP N 1 Patean, Kendal, karyanya "Mudah Menulis Teks Diskripsi dengan GO", Ninik Chaeroni guru di SDN 2 Patukangan, Kendal, karyanya "E-Perpustakaan Murah, Alternatif Budaya Baca di Masa Pandemi", Supardi Kepala SMPN 2 Kendal, karyanya "Layanan Perpustakaan Digital SPERO, Memacu Guru dan Siswa Aktif Berkarya", dan Zulfa Alany guru di MTs N 2 Kendal, karyanya "Intip Kegiatanku dengan Lorong Waktu", serta Muhchamad Haris Tarmidi, guru kelas di SDN 1 Puguh Kendal, karyanya "Outing Class in The Class." Sedangkan Fasda dari Cilacap yakni Krista Adayu guru di SDN Gumilir 06 Kabupaten Cilacap, dengan karyanya berjudul "Proyek Rumah Impian", dan Adiyanto, Pengawas RA dan MI Kabupaten Cilacap, dengan karyanya yang dipaparkan berjudul "Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menyususn RPP dengan P3K".
Agar tetap menarik perbincanganya dan tidak menjemukan, talkshow kolaboratif Tanoto Foundation bersama Radar Pekalongan dalam bentuk diskusi tersebut dibagi dalam empat sesi. Setiap sesinya moderator memberikan kesempatan kepada 2 Fasda atau narasumber untuk memaparkan hasil kreasi tulisan tentang praktik baik yang sudah dilakukannya. Melalui Channel Radar Pekalongan, Channel Mengedukasi dan Menginspirasi tersebut, 2 Fasda dari wilayah Kendal yang mendapatkan kesesempatan di sesi pertama untuk memaparkan hasil kreasi tulisanya tersebut adalah berasal dari sekolahan wilayah atas. Yakni Diannita Ayu guru di SDN 2 Sukorejo, dengan karyanya "Belajar dari Upin Ipin" dan Annisa Noviyanti guru di SMP N 1 Patean, karyanya "Mudah Menulis Teks Diskripsi dengan GO". Dengan gayanya yang khas dan pertanyaan-petanyaan kritisnya, pimpinan Radar Pekalongan mencoba menggali sedalam mungkin atas kreasi tulisan hebat yang sudah diimplemantasikan di dunia pendidikan oleh dua fasda yang mendapatkan kesempatan pertama presentasi.
Pertanyaan itu seperti apa yang mendasari topik kreasi tulisan itu muncul, apa yang melatarbelakanginya dan seberapa besar manfaat kreasi tulisan tersebut di dunia pendidikan serta pertanyaan lainnya. Sesi kedua talkshow menghadirkan 2 fasda masih dari Kendal, yakni Ninik Chaeroni guru di SDN 2 Patukangan, Kendal, karyanya "E-Perpustakaan Murah, Alternatif Budaya Baca di Masa Pandemi", dan Supardi Kepala SMPN 2 Kendal, karyanya "Layanan Perpustakaan Digital SPERO, Memacu Guru dan Siswa Aktif Berkarya".
Talkshow sesi ketiga mengahdirkan 2 Fasda dari Kendal dan Cilacap, yakni Krista Adayu guru di SDN Gumilir 06 Kabupaten Cilacap, karyanya "Proyek Rumah Impian", dan Zulfa Alany guru di MTs N 2 Kendal, karyanya "Intip Kegiatanku dengan Lorong Waktu". Adapun sesi keempat talkshow ditutup dengan pemaparan 2 Fasda Cilacap dan Kendal, yakni Adiyanto, Pengawas RA dan MI Kabupaten Cilacap, dengan karyanya yang dipaparkan berjudul "Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menyususn RPP dengan P3K" dan Muhchamad Haris Tarmidi, guru kelas di SDN 1 Puguh Kendal, karyanya "Outing Class in The Class."
Setelah rampung dengan semua paparannya, GM Radar Pekalongan Ade Asep Syarifuddin menilai bahwa ke 8 Fasda baik dari Kendal dan Cilacap ini memiliki inspirasi yang patut ditiru oleh guru-guru yang lainnya. Dengan waktu yang hanya 10 menit tentu tidak bisa menggali secara mendalam terhadap apa yang menjadi ide atau gagasan yang sudah dituangkan oleh para Fasda dalam kreasi dalam bentuk tulisan tentang praktik baik yang sudah dilakukannya.
"Seperti paparan di sesi 4, dari pak Adi, sebenarnya masih banyak hal yang ingin coba saya gali. Apa yang jadi keinginan besar pak Adi ini adalah bagaimana caranya ingin mendorong guru untuk membikin RPP, sehingga setiap pelajaran tiap hari guru itu serius dalam mengajar. Ini entry poin yang saya ambil dari pak Adi. Begitu juga dengan "Outing Class in The Class" gagasanya pak Haris luar biasa juga. Begitu juga dengan 6 fasda lainnya. semua hebat" kata Asep Ade Syarifuddin.
Sementara itu, Communications Specialist Tanoto Foundation Slamet Rahmat Hariyanto menungkapkan, kolaborasi Tanoto Foundation dengan Radar Pekalongan ini memberi kesempatan kepada para guru untuk berkreasi dalam bentuk tulisan tentang praktik baik yang sudah dilakukan. Khususnya setelah mendapatkan pelatihan dari Tanoto Foundation. Kesempatan kali ini tidak hanya menulis, para guru juga dapat mengasah kemampuan public speakingnya, karena sebelum tulisan dimuat mereka harus mempresentasikan terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
