Pasar Sragi Direvitalisasi
Karena Semprawut dan Sepi
Kondisi Pasar Sragi, Kabupaten Pekalongan, paska dipindah dari lokasi lama semprawut, kotor, dan sepi. Oleh karena itu, pada tahun 2019 secara bertahap pemerintah merevitalisasi Pasar Sragi.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi disela-sela pantauan Pasar Sragi, Kamis (3/1), menyatakan, pada tahun 2019 pemkab mendapatkan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,3 miliar. Pada tahun 2020, kata dia, pemkab akan mendapatkan lagi sekitar Rp 3,6 miliar untuk menata secara komprehensif Pasar Sragi.
"Kita memang mendapat keluhan dari masyarakat Pasar Sragi ini dulu pindah. Setelah pindahan dari depan masjid itu sepi. Kenapa sepi karena penataannya masih semprawut, sehingga pemerintah berkewajiban untuk menormalisasi kembali dan merevitalisasi Pasar Sragi dengan cara membangun secara komprehensif agar pasar normal kembali," ujar Bupati.
Hingga tahun 2021, lanjut Bupati, akan dianggarkan hingga pasar tersebut normal kembali. Diharapkan, Pasar Sragi menjadi pasar bersih di Kabupaten Pekalongan, karena kondisi saat ini sangat kotor.
"Pasarnya nanti menjadi bersih, rapi, dan indah, saya yakin bisa terwujud," ujar dia. Dalam kesempatan itu, Bupati Asip Kholbihi meresmikan penggunaan 43 kios bangunan baru Pasar Sragi. Sejak hari itu, pedagang yang berada di pasar darurat Pasar Sragi akan segera dipindah ke bangunan kios yang baru.
Sedangkan lokasi yang belum dibangun, pada tahun 2020 akan diselesaikan, dan pedagang akan menempati pasar darurat di lingkungan Pasar Sragi. Pasar Sragi saat ini digunakan oleh 70 orang pedagang tetap, 444 pedagang los, dan 198 orang pedagang beceran. (had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: