Prestasi Sepakbola Kota Santri Masih 'Ngisin-Ngisinke'

Prestasi Sepakbola Kota Santri Masih 'Ngisin-Ngisinke'

KAJEN - Olahraga Sepak Bola di Kabupaten Pekalongan masih memalukan, bahkan masyarakat tidak bangga sekali dengan prestasi olahraga di Kabupaten Pekalongan. Masyarakat lebih menginginkan Klub Sepak Bola kesayangannnya Persekap untuk bisa mengikuti kompetisi sepak bola Liga 3 PSSI.

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mengatakan bahwa prestasi olahraga di Kabupaten Pekalongan masih kurang membanggakan bahkan bisa dibilang jeblok. Padahal semua bidang sektor yang lain sudah semakin bagus.

"Sektor olahraga kita masih ngisin-ngisini atau memalukan, ibarat yang lain sudah masuk liga utama kita masih di liga antar kampung. Bahkan masyarakat kita sendiri tidak bangga sama sekali dengan prestasi olahraga di Kabupaten Pekalongan," ujar Bupati Asip saat membuka Musorkablub KONI Kabupaten Pekalongan di Pendopo, Rabu (27/11/2019).

Untuk sepak bola Kabupaten Pekalongan yang tidak lolos liga 3 tahun ini saja masyarakat masih kecewa. Padahal anggaran KONI itu yang besar untuk Persekap, untuk PSSI itu mencapai Rp 500 juta pada tahun 2018.

"Dari anggaran yang besar itu harusnya lolos," ungkap Bupati.

Jika membutuhkan dana, sesuai dengan fungsi programnya apa nantinya dukungan dana akan mengarah kesana. Disamping itu juga harus tetap mencari terobosan agar melibatkan dunia usaha.

"Disini kan pengusaha kita banyak, kita ajak ngobrol mereka supaya bisa berkontribusi dalam pengembangan olahraga di Kabupaten Pekalongan," ajaknya.

Bupati Asip juga menilai bahwa terpuruknya olahraga di Kabupaten Pekalongan bukan dari kesalahan para atlet. Oleh Karena itu pihaknya bertekad akan membenahi sektor olahraga di Kabupaten Pekalongan.

"Kesahalan murni dari kita sendiri yang kurang memberikan pembinaan yang optimal kepada para atlet, buktinya ada salah satu atlet dari daerah kita yang diambil oleh daerah lain dan mereka berprestasi. Ini bisa jadi organisasinya yang kurang optimal untuk mendukung para atlet untuk berprestasi," ucapnya.

Menurutnya, potensi di bidang olahraga masih besar, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan para pengusaha dan mereka siap mendukkung pengembangan olahraga di Kabupaten Pekalongan.

"Hibah kita untuk KONI memang masih sedikit cuma Rp 2,5 miliar. Maka dari itu jangan hanya mengandalkan dari APBD saja, harus melibatkan para pengusaha juga. Pengusaha sudah siap tetapi institusi kita yang belum siap," pungkasnya.

Maka dari itu agar pengurus KONI yang terpilih bisa membuat perubahan yang bagus agar managemen pengelolaan olahraga di Kabupaten Pekalongan menjadi lebih baik sehingga masyarakat bisa bangga dengan prestasi olahraga di kabupaten Pekalongan.

Setelah dilakukan pemilihan secara voting, Eko Ahmadi akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum KONI Kabupaten Pekalongan. Eko Ahmadi yang juga Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan ini meraih 15 suara, sedangkan calon lainnya Tri Budi Hartono mampu memperoleh 10 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: