Prihatin Pandemi, Kimi Kopi Gratiskan Akses Internet untuk Pelajar

Prihatin Pandemi, Kimi Kopi Gratiskan Akses Internet untuk Pelajar

BATANG - Model pembelajaran jarak jauh berbasis online selama pandemi Covid-19 ternyata menyisakan permasalahan baru bagi sebagian pelajar, utamanya dari keluarga kurang mampu. Mereka biasanya dihadapkan dengan sulitnya memiliki fasilitas smartphone atau laptop hingga kuota atau akses internet. Kondisi ini ternyata mendorong Owner Kimi Kopi Pecalungan, Batang, untuk membuka akses internet gratis hingga memfasilitasi laptop bagi pelajar.

Mereka adalah Rifky dan Ratna, yang berinisiatif membuka fasilitas internet gratis untuk pelajar. Tak hanya internet, pihaknya juga menyediakan fasilitas laptop bagi yang membutuhkan. Bagi pelajar di sekitar Kimi Kopi dari berbagai jenjang pun diperbolehkan menggunakan fasilitas ini secara cuma-cuma.

"Awalnya kami sering lihat berita dari berbagai media tentang keprihatinan para pelajar saat pembelajaran daring. Ada yang tidak memiliki smartphone, dan bahkan mereka kesusahan pula untuk membeli kuota. Kebetulan di cafe kami ada sarana Wifi, sehingga kami sediakan fasilitas ini gratis untuk pelajar. Tidak perlu pesan menu di sini, langsung saja menggunakan fasilitas ini," jelas pemilik cafe, Rifky didampingi istrinya, Ratna saat diwawancarai, Kamis (13/8/2020).

Dijelaskan, fasilitas internet ini bisa dinikmati mulai jam 8 pagi hingga 5 sore. Selain internet, pihaknya pun juga menyediakan fasilitas tiga buah laptop untuk memudahkan pembelajaran daring. Fasilitas ini pun bisa digunakan setiap hari Senin-Jumat. Space yang disediakan bisa untuk sekitar 20 orang, karena untuk penerapan Social distancing.

"Untuk operasional cafe kami buka jam 2 siang. Tetapi untuk akses internet kami buka sedari jam 8 pagi. Karena kami sudah survei ke guru-guru katanya pembelajaran daring memang mulai jam segitu, dan jika pagi internet kami tidak terpakai karena belum beroperasi. Kami sudah siapkan satu space khusus untuk akses wifi gratis ini. Tapi memang kalau urgen kadang sampai malam pun masih ada yang mengakses," terang Rifky.

Sudah ada beberapa pelajar, baik di jenjang SD, SMP, SMA sederajat yang memanfaatkan layanan ini. Termasuk juga mahasiswa asal Pecalungan dan sekitarnya. Namun meski begitu pihaknya mengaku banyak pelajar yang belum memanfaatkan fasilitas gratis yang kedainya tawarkan.

"Sebenarnya di sekitar sini banyak pelajar. Namun kadang mereka malu, karena mungkin tidak pesan di sini. Padahal memang kami dan team sediakan secara gratis. Cuma memang balik lagi ke anak-anaknya yang masih malu-malu. Kami juga sudah berusaha sosialisasi ke guru-guru di sekitar sini. Tapi sampai sekarang respon dari masyarakat sangat bagus, dan kami juga senang bisa saling membantu," imbuhnya.

Ia berharap langkah ini bisa serentak dilakukan di berbagai daerah, sehingga bisa mengurangi kesulitan para pelajar dalam melaksanakan pembelajaran online.

"Harapan ke depannya, bermunculan kegiatan serupa di berbagai daerah yang bisa mewadahi kegiatan pembelajaran daring. Khususnya bagi siswa-siswa yang membutuhkan sehingga bisa meringankan kesulitan mereka selama pandemi," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: