Ribuan Nelayan Belum Ikut BP Jamsostek

Ribuan Nelayan Belum Ikut BP Jamsostek

TERIMA - Ratih, ahli waris dari almarhum Kusron, nelayan yang meninggal saat kerja terima santunan jaminan kematian BP Jamsostek.

*Tiga Bulan Ikut, Ahli Waris Terima Santunan

KENDAL - Klaim santunan jaminan kematian BP Jamsostek tak ribet dan itu dirasakan oleh ahli waris dari salah seorang nelayan yang meninggal dunia warga Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari. Meski baru tiga bulan ikut menjadi peserta BP Jamsostek namun ahli warisnya sudah menerima santunan jaminan kematian. Penyerahannya dilakukan saat pelaksanaan sosialisasi program BP Jamsostek kepada para nelayan di Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang, Rowosari. Santunan yang diterima ahli waris itu sebesar Rp42 juta.

"Suami meninggal karena sakit. Kondisi sakit itu dirasakan saat suami melaut. Pulang dan sempat berobat tapi Tuhan berkehendak lain, suami meninggal. Suami kut BP Jamsostek. Kami urus klaimnya. Tak lama klaim jaminan kematiannya keluar," kata Ratih, kemarin.

Merupakan ahli waris dari almarhum Kusron yang meninggal dunia saat bekerja. Kepala BP Jamsostek KCP Kendal Suriyadi, mengatakan Ratih merupakan ahli waris yang menerima santunan jaminan kematian BP Jamsostek itu merupakan istri dari Kusron seorang nelayan yang mengeluhkan sakit saat tengah bekerja dan meninggal dunia meski sempat berobat. Keikutsertaanya almarhum suaminya di BP Jamsostek ini ahli warisnya menerima santunaan sebesar Rp42 juta.

"Pak Kusron baru tiga bulan ikut BP Jamsostek. Perbulannya membayar Rp16.800. Kemudian beliau sakit saat melaut dan kemudian meninggal dan berhak mendapatkan santuan. nilai uang yang diterima ahli warisnya sebesar Rp42 juta. Uangnya yang diterima ini bisa untuk melanjutkan hidup keluarga almarhum Kusron," katanya.

Suriyadi, mengungkapkan data jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 9000. Akan tetapi hingga kemarin yang sudah ikut peserta BP Jamsostek hanya 300 nelayan. Sehingga pihaknya perlunya melakukan sosialisasi kepada nelayan tentang program-program BP Jamsostek. Seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.

"Masih banyak nelayan yang belum ikut. Kami bersinergi dengan pemerintah daerah melakukan sosialisasi supaya nelayan yang punya resiko pekerjaan tinggi dapat terlindungi melalui program BP Jamsostek," tukasnya.

Sementara itu Kepala UPTD Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kabupaten Kendal, Rofin berharap program ini dapat dilaksanakan tidak hanya di Kecamatan Rowosari saja. Pihaknya merespon dengan baik sosialisasi berbagai program BP Jamsostek.

"Ada ribuan nelayan. Sosialisasinya bisa dilakukan di kampung nelayan lainnya. Manfaat ikut BP Jamsostek bagi nelayan luar biasa. Saat ini yang ikut BP Jamsostek masih sedikit dan sosialisasi seperti ini harus gencarkan," harapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: