Satu Keluarga Positif Covid-19

Satu Keluarga Positif Covid-19

"Tanggal 17 Maret beliau masih dengan kita, masih rapat persiapan Covid. Setelah itu menjemput anak di bandara, dan beliau merasakan ada rasa tidak nyaman," terang Setiawan Dwiantoro.

Disebutkan, di saat kondisi yang bersangkutan mungkin lelah, sehingga langsung terpapar virus corona dari anaknya yang baru pulang dari Bali. "Satu keluarganya, tidak semuanya kena. Kondisi tubuh yang masih rentan, maka lebih mudah terpapar virus corona. Jika kondisi sehat, akan lebih kuat," kata dia.

Ditanya dua warga lainnya yang positif Covid-19, ia menyebutkan dua pasien lainnya menjalani isolasi di rumah, karena tidak ada gejala tambahan dan kondisinya sehat.

Sekdin Dinkes, Budi Darmoyo menambahkan, tidak semua warga yang dinyatakan positif harus menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Bagi mereka yang positif tanpa gejala dan kondisinya sehat, bisa menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan ketat Dinas Kesehatan.

"Jika kondisinya ringan, bisa isolasi di rumah. Namun tetap tidak berhubungan dengan yang lain. Kondisinya berat baru di rumah sakit," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, dua orang positif Covid-19 merupakan seorang ibu dan anaknya. Dua warga dari Kecamatan Bojong ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya, karena kondisi keduanya sehat.

"Ibunya berusia 58 tahun dan anaknya berusia 25 tahun. Anaknya ini dari Bali dan pulang ke rumah belum melakukan isolasi mandiri karena merasa kondisinya sehat. Dia berinteraksi dengan keluarganya, sehingga ibunya positif corona. Kita masih melakukan tracking dengan anggota keluarganya yang lain," ujar Bupati, saat itu.

Pada saat status Kepala DPU dan Taru PDP, Bupati Asip Kholbihi dan enam Kepala OPD juga sudah menjalani rapid test. Rapid test juga dilakukan kepada seluruh tenaga medis yang menangani Covid-19.

"Kami juga sudah melakukan rapid tes, karena ada pejabat kami yang PDP. Untuk langkah kehatian-hatian beberapa kepala dinas dilakukan samping untuk rapid tes, dan alhamdulillah hasilnya negatif semua. Sehingga, ini lebih meningkatkan lagi semangat untuk bekerja dalam situasi seperti ini," ujar Bupati Asip Kholbihi, Senin (13/4/2020).

Dikatakan, rapid test datangnya bertahap. Untuk tahap pertama, kata dia, sepenuhnya untuk tenaga medis. Tahap kedua, lanjut dia, untuk para kepala OPD yang bersentuhan langsung karena terlibat dalam pencegahan Covid-19.

"Kita tidak mau berspekulasi. Tadi baru enam orang termasuk saya, alhamdulilah negatif semua," kata dia.

Menurutnya, semua pejabat yang bersentuhan dengan masyarakat akan menjalani rapid test. Namun, itu dilakukan setelah semua petugas medis menjalani rapid test. Rapid test, kata dia, juga akan diupayakan untuk hasil tracking pihak keluarga yang PDP. (had/nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: