Seratusan Replika Dibangun, Jadi Miniatur Sejarah Peradaban Indonesia
Bupati Batang Wihaji membenarkan adanya pembangunan Taman Syailendra tersebut. Menurutnya, pembangunan obyek wisata itu akan dapat mengundang wisatawan mancanegara.
"Konsep taman Syailendra merupakan minatur peradaban Indonesia yang titiknya berada di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal," kata Bupati Wihaji.
Konten taman Syailendra berdasarkan sejarah peradaban yang sudah melalui kajian dari berbagai ahli sejarah dan budayawan.
"Kita tidak merubah situs sejarah peradabanya, tapi kita memberikan gambaran tentang peradaban Wangsa atau Dinasti Syailendra seperti arca dan prasasti yang kita replikasi dengan kemasan yang menarik," katanya.
Ia pun mengatakan, berdasarkan ahli sejarah dan budaya sejumlah situs, arca dan prasasti di Kabupaten Batang menjadi penanda bahwa peradaban di Batang lebih tua dari Dieng Banjarnegara.
Situs tersebut adalah Sojomerto di Reban, Batu Gajah di Wonotunggal dan Balekambang di Kecamatan Gringsing yang menjadi bukti peradaban masa Hindu.
"Taman ini akan menjadi kebangaan masyarakat karena bagian dari peradaban sejarah yang harus kita ketahui," ungkapnya.
Tidak hanya itu, karena menjadi obyek wisata akan ada dampak positif peningkatan perekonomian di lokasi maupun wilayah sekitar.
"Ini kawasan wisata, saya menyakini ada orang berkunjung yang butuh makan dan minum, dan oleh - oleh, parkir dan BBM, sehingga akan meningkatkan roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar," jelasnya.
Ia pun meyakini obyek wisata sejarah peradaban dapat meningkatkan wisatan lokal maupun mancanegara, karena berbeda dengan wisata umum lainya yang sifatnya moderen akan mengalami kebosanan.
"Wisata yang sifatnya sejarah akan beda, saya yakin ini menjadi oke meningkatkan pengunjung wisata di Batang, seperti Borobudor sejak saya masih SD hingga sekarang saya tidak bosen karen itu bagian dari sejarah. Begitu juga nanti taman Syailendra," pungkasnya. (fel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: