Seratusan Replika Dibangun, Jadi Miniatur Sejarah Peradaban Indonesia

Seratusan Replika Dibangun, Jadi Miniatur Sejarah Peradaban Indonesia

**Melihat Rencana Pembangunan Taman Syailendra di Situs Silurah Batang

PEMKAB Batang mengembangkan Silurah sebagai salah satu di antara empat "SI" program percepatan pariwisata yang digagas oleh Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono. Pemkab akan membangun taman wisata peradaban sejarah Syailendra dengan nilai pekerjaan awal di tahun ini sebesar Rp 1 miliar.

Taman Syailendra tersebut menempati tanah milik KPH Pekalongan Timur yang sudah di kerjasamakan dengan luasan 1,3 hektar. Nantinya taman ini mengulas sejarah peradaban wangsa atau Dinasti Syailendra yang berkuasa di Jawa, khususnya pada kerajaan Mataram Kuno Periode Jawa Tengah.

"Ya, Minggu kemarin sudah dilakukan peletakan batu pertama dan doa bersama. Pengerjaan taman Syailendra lelangnya dimenangkan CV Maestya Bersama dari Tegal," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Yarsono, Jumat (29/10/2021)

Pekerjaan pembangunan tahap pertama dengan waktu 60 hari kalender akan selesai pada 24 Desember 2021.

Dengan waktu cukup pendek dan menghadapi musim penghujan, Pemkab Batang meminta pelaksana proyek untuk menambah jam kerja atau lembur.

"Kita sudah intruksikan kepada pemenang lelang untuk menambah jam kerja dan tenaga kerja lokal, karena saat ini terkendala waktu, cuaca musim hujan sehingga harus diperhitungkan dan diminamilisir agar progresnya tepat waktu, tepat mutu dan dapat selesai sesuai kontrak," pinta Yarsono.

Dijelaskanya, pada tahap pertama pembangunan taman tersebut belum pada detail desain, pengerjaanya baru dasar - dasar taman dan akan dilanjutkan tahap II di tahun 2022 yang rencana anggaranya Rp 1,74 miliar.

Ada sekitar seratusan replika situs yang akan dibangun di Taman Saylendra seperti situs Ganesha, Situs Sojomerto dan Situs sejarah peradaban Saylendra di Jawa dan khususnya Jawa Tengah dan Batang.

"Pembuatan replika situs saat ini masih menunggu perizinan dari Balai Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah, karena tidak sembarang ketika benda cagar budaya langsung di buat replikanya," ungkapnya.

Adapun Situs Cagar Budaya Syailendra yang berada di Wilayah Kabupaten Batang masih tetap di lokasi semula, karena tidak diperkenankan merubah maupun memindah situs aslinya.

"Taman Syailendra berada di area perbukitan desa Silurah Kecamatan Wonotunggal, dengan view kearah timur yang pemandanganya hamparan pepohonan rindang yang indah dan sejuk. Taman Syailendra pas untuk wisata keluarga dan edukasi anak tentang sejarah peradaban," ungkapnya.

Konsep wisata taman Syailendra akan menggabungkan dan dipadukan dengan kegiatan adat lokal yang ada di desa Silurah yang memiliki segudang adat budaya kearifan lokalnya.

"Dibangunnya taman Syailendra ini untuk menunjang obyek wisata yang menargetkan wisatawan mancanegara melalui paket wisata 4 Si, yaitu Pantai Sigandu yang menonjokan keindahan laut Batang, Si Kuping wisata olahraga ekstrim paralayang di Kecamatan Banyuputih, Si Kembang wisata alam pegunungan di Kecamatan Blado dan Si Lurah yaitu taman Syailendra dengan konsep wisata budaya dan sejarah peradaban," pungkas Yarsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: