Serentak, Guru Simulasikan KBM Tatap Muka
*Tingkat PAUD, SD dan SMP Lolos Pemberkasan
KENDAL - Simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka serentak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Tingkat Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kendal rencananya akan dilakukan pada pekan ke dua Januari 2021. Nantinya sebelum dan sesudah simulasi semua guru diharuskan rapid test. "Rencana simulasi KBM tatap muka di sekolah serentak selama dua pekan.
Simulasi itu bagi sekolah yang lolos pemberkasan proposal dan memenuhi semua prasyarat yang telah ditentukan," kata Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, kemarin.
Wahyu Yusuf mengungkapkan, Disdikbud Kendal mempersilahkan semua sekolah dari tingkatan PAUD, SD dan SMP untuk mengajukan permohonan simulasi KBM tatap muka dengan mengirimkan proposal. Isinya, daftar periksa yang terdiri dari persetujuan komite, orangtua siswa, rekomendasi dari desa atau kelurahan selaku gugus tugas terkecil, memiliki SOP pencegahan Covid-19, memiliki Satgas Penanganan Covid-19 tingkat sekolah, harus memenuhi sarana dan prasaran pencegahan minimal 1 sarana cuci tangan dan handsanitizer perkelas, menyediakan minimal 2 unit thermo gun, dan menyediakan ruang isolasi untuk anak yang suhunya di atas rata-rata. Sekolah juga harus menyediakan akses masuk dan keluar yang berbeda, menyediakan imbauan-imbauan tentang protokol kesehatan, serta semua yang terlibat meliputi guru, tenaga pendidik maupun siswa harus dalam keadaan sehat. "Sekolah yang proposal lolos kami verifikasi dan validasi bersama Satgas dan juga melibatkan ikatan dokter serta Dinas Kesehatan. Bagi sekolah yang proposolnya tidak lolos, terpaksa sekolah tetap menjalankan pembelajaran jarak jauh," ungkapnya.
Wahyu Yusuf menyatakan, bagi sekolah yang lolos pemberkasan maka semua guru yang nantinya terlibat dalam pelaksanaan simulasi KBM tatap muka selama dua pekan harus melakukan rapid test. Untuk biaya, pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memfasilitasi sebagian sekolah, dan sisanya menggunakan alokasi dana BOS masing-masing sekolah. Dengan rapid test sehingga dapat diketahui tenaga pendidik yang kurang sehat untuk tidak mengikuti simulasi sementara waktu. Semua siswa juga harus didata riwayat perjalanannya, kesehatannya, hingga kondisi kesehatan keluarga masing-masing. Pihakna juga sudah meminta masker kepada Dinas Kesehatan, saat ini semua sekolah tengah melakukan persiapan sarprasnya. "Prinsip kami siapkan mekanisme terbaiknya dan kompleks, kami tidak ingin kecolongan di bidang pendidikan terkait Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan untuk melakukan rapid test guru dan tenaga pendidik secara massal nantinya. Rencananya rapid test akan dilakukan dua kali untuk memaksimalkan pencegahan dan evaluasi. Yakni rapid test dilakukan sebelum simulasi berlangsung dan kemudian dilakukan saat evaluasi atau saat simulasi selesai setelah dua pekan berjalan. "Teknisna sudah dibicarakan bersama Disdikbud. Ini dilakukan untuk menyaring guru dan tenaga pendidik yang benar-benar dalam keadaan sehat untuk mengikuti simulasi," katanya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
