Dapodik Online, Diharapkan Lebih Akurat
*Data PAUD dan Dikmas
KOTA - PAUD dan Dikmas mulai tahun 2019 menggunakan dapodik online. Ini merupakan terobosan terbaru untuk memudahkan dan memvalidkan data yang akan dikelola oleh Dindik. Demikian disampaiakn Kabid PAUD dan PNF Triyono, Senin (13/4/2020).
Data Pokok Pendidikan atau Dapodik merupakan sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan menjadi sumber data utama pendidikan nasional. Ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan up to date sangat diperlukan, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program pendidikan di Kota Pekalongan dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan.
Triyono mengungkapkan mulai tahun ini untuk PAUD dan Dikmas pendataannya sudah mulai online yakni pendataan melalui Dapodik seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat.
"Untuk mendukung program tersebut Kota Pekalongan melakukan pendataan melalui Dapodik agar ke depannya didapatkan data yang valid sesuai dengan realitas sehingga kebijakan yang diterapkan akan sesuai," paparnya.
Triyono menambahkan, saat ini jumlah TK negeri sebanyak empat TK dari 74 TK, sisanya yakni 70 TK adalah swsta. Jika dijumlahkan dengan dengan KB total 303 PAUD, tidak ada KB yang negeri.
"Pengisian Dapodik PAUD ini harapannya bisa didapatkan data yang valid dan akurat karena berpengaruh dengan kebijakan, misalnya terkait dengan sarana dan prasarana, tentunya harus disesuaikan dengan realitas agar kebijakan ke depannya tepat," jelas Triyono.
Operator Dapodik Dikmas Kota Pekalongan, Iwan Gunaedi menyampaikan bahwa Dapodik yang digunakan bisa online yang full atau semi online dengan pengisian aplikasi dan disinkronkan, atau dengan cara instal aplikasi.
"Dapodik ini datanya satu, jika lembaga mengisi Dapodik data tidak bisa diubah dan dimutasi, ketika ada perubahan harus lapor ke Dindik Kota Pekalongan," terang Iwan. Dengan Dapodik yang satu data ini harapannya isian lembaga sinkron 100% dan data valid. "Sosialisasi sudah sering kami lakukan melalui roadshow ke lembaga-lembaga, yang terbaru yakni rilis online. Kami berharap isian data ini tidak condong ke siswa atau condong ke guru, isian sarana dan prasarana yang riil sangat kami tekankan untuk mempermudah pemberian bantuan," pungkass Iwan. (mal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: