Caleg Kalah Pileg 2019 Disarankan Lakukan Psikoterapi Deteksi Gangguan Jiwa

Pengelola Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Amino Gondohutomo Semarang sarankan kepada calon legislatif (caleg) yang kalah dalam Pileg 2019 agar menjalani psikoterapi untuk mendeteksi gejala awal gangguan kejiwaan.

Wakil Direktur Medik, RSJ Amino Gondohutomo Semarang, Erlina Rumanti mengungkapkan, layanan psikoterapi akan diberikan oleh para dokter kejiwaan yang standby di rumah sakit.

Dikatakannya, caleg yang menjalani perawatan psikoterapi bisa mengikuti berbagai layanan pengobatan kejiwaan seperti konseling yang disediakan oleh pihak RSJ.

"Kita tidak bisa memprediksi berapa banyak potensinya (caleg yang depresi) setelah Pemilu 17 April kemarin. Biasanya baru terdeteksi sebulan setelah hasil rekapitulasi suaranya ditetapkan oleh KPU. Maka dari itulah, kita tetap terima layanan pengobatan sepertinya biasanya," kata Erlina saat ditemui di RSJ, Senin (21/4).

Menurutnya, pihak rumah sakit saat ini menyediakan sejumlah bangsal VIP, kemudian ada pula bangsal kelas satu, kelas dua dan kelas tiga.

Pihaknya juga memberikan ragam fasilitas kemudahan bagi pasien terutama caleg yang ingin berobat berupa layanan BPJS maupun pembayaran tunai.

"Kita punya 366 tempat tidur, tapi hampir 300 kasur dipakai buat pasien-pasien yang mengalami gangguan jiwa. Saat ini 70 persen tempat tidur sudah terisi oleh para pasien," ujar Erlina, seperti dilansir RmolJateng.com.

Berdasarkan pengalamannya ada Pilpres 2014, ia mengaku mendapati dua caleg yang berobat lantaran mengalami guncangan jiwa setelah dinyatakan kalah dalam penghitungan suara.

"Dari data Pilpres 2014, ada satu sampai dua pasien dari kalangan caleg. Memang tidak banyak, namun dia tetap dirawat inap di sini sampai dinyatakan bisa beraktivitas normal kembali," paparnya.

Di rumah sakitnya, selama ini terdapat delapan psikiater dan enam psikolog. RSJ Amino Gondohutomo juga melayani rawat jalan sesuai diagnosa dokter kejiwaan. Rawat jalan dilayani pukul 07.00-16.00 WIB. "Pemberian obatnya yang menentukan dari psikiater," katanya. (rmoljateng)

Sumber: