Anggota DPRD Kota Pekalongan Tak Sepakat Rencana Penutupan Kompleks Wisata Religi Sapuro

Anggota DPRD Kota Pekalongan Tak Sepakat Rencana Penutupan Kompleks Wisata Religi Sapuro

Wisata religi di kompleks Makam Habib Ahmad bin Tholib Alattas, Kelurahan Sapuro Kebulen.

KOTA - Anggota DPRD Kota Pekalongan dari Fraksi Karya Nasional, Faisol Khanan, tak sepakat dengan adanya rencana pembatasan atau penutupan wisata religi di kompleks Makam Habib Ahmad bin Tholib Alattas, Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Juga terhadap kegiatan ibadah maupun pengajian rutin lainnya.

Hal tersebut disampaikan Faisol dalam kegiatan Rapat Koordinasi Lintas OPD yang digelar Komisi C DPRD Kota Pekalongan, kemarin. Apa yang disampaikan Faisol, menanggapi laporan Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih terkait sulitnya melakukan pembatasan untuk kegiatan pengajian maupun wisata religi di Kota Pekalongan dalam rangka mencegah merebaknya virus corona.

"Untuk kegiatan rutinitas ibadah, kegiatan ibadah lainnya, harapan saya kita tidak bisa membatasi. Apagi kalau sampai ditiadakan, menurut saya jangan. Seperti peziarah yang masih banyak datang di kompleks Makam Habib Ahmad itu jangan sampai secara frontal dilarang," tuturnya.

Menurut Faisol, kegiatan ibadah rutin maupun ibadah lainnya merupakan salah satu jalan dan upaya masyarakat, khususnya umat Islam, untuk juga melakukan pencegahan terhadap merebaknya virus corona. "Mohon maaf, kegiatan ibadah ini juga sebagai upaya masyarakat untuk berdoa agar virus corona tidak sampai merebak di sini. Jadi kami mohon ini bisa dibahas kembali," tambahnya.

Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, saat menyampaikan laporan dalam rakor tersebut menyatakan bahwa salah satu kegiatan yang banyak mengumpulkan masyarakat yang relatof banyak di Kota Pekalongan adalah pengajian. Apalagi menjelang datangnya Ramadan dan momentum bulan Rajab yang biasanya diperingati dalam bentuk pengajian.

"Kegiatan pengumpulan massa dengan jumlah relarif banyak yakni lewat pengajian. Apalagi menjelang Ramadan. Beberapa panitia kegiatan juga sudah meminta fasilitasi dari Dinkes berupa hand sanitizer dan alat pengukur suhu tubuh. Kami akan segera koordinssikan masalah tersebut," tandssnya

Pemkot Pekalongan sebelumnya juga berencana akan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pihak terkait dalam rangka permintaan untuk menutup sementara kompleks wisata religi di Sapuro.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: