Bangun Taman Syailendra Dianggarkan Rp2M

Bangun Taman Syailendra Dianggarkan Rp2M

*Dukung Visit Batang 2022 untuk Internasional

BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang terus menyeriusi potensi daerahnya yang banyak menyimpan jejak peradaban tua. Karena itu, mulai tahun ini Pemkab mengembangkan konsep wisata sejarah dengan membangun Taman Syailendra di Desa Silurah, kecamatan Wonotunggal.

Kabupaten Batang sendiri diyakini menyimpan bukti sejarah penting tentang jejak peradaban Hindu di Pulau Jawa. Bahkan beberapa ahli mulai membuka kemungkinan ilmiah tentang Batang yang menjadi pintu masuk proses Indianisasi (penyebaran Hindu) di Tanah Jawa. Salah satu jejak monumentalnya adalah pada jejak Wangsa (Dinasti) Syailendra yang kelak melahirkan peradaban Borobudur.

Dengan nilai sejarahnya yang tinggi tersebut, Pemkab Batang karenanya optimis bahwa pembangunan Taman Syailendra bisa menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan internasional.

"Taman Syailendra akan menjadi daya tarik ke luar negeri karena itu sifatnya sejarah dan alamiah. Saya kira itu yang menarik bagi wisman," ujar Bupati Batang, Wihaji, Rabu (22/9/2021).

Ia mengatakan, pembangunan Taman Syailendra merupakan bagian dari program Visit Batang 2022.
Politisi Golkar itu mengakui bahwa seharusnya target kunjungan wisatawan pada 2022 sudah dari mancanegara. "Tapi karena pandemi Covid-19, program itu jadi tertatih-tatih. Tapi saya yakin suatu saat bisa berjalan," katanya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso mengatakan, bahwa pembangunan Taman Syailendra berada di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal.

Pihaknya akan membangun Taman Syailendra di lahan milik PT Perhutani. "Kami sudah negosiasi dan diperbolehkan untuk membangun wisata sejarah. Kami juga bekerjasama dengan Balai Arkeologi Yogyakarta. Nantinya Taman Syailendra akan diisi oleh replika-replika prasasti yang ada di Kabupaten Batang," jelasnya.

Kabupaten Batang sendiri terkenal dengan berbagai peninggalan zaman kejayaan Syailendra, dari kurun akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 Masehi. Beberapa prasasti Wangsa Syailendra antara lain prasasti Sejomerto dan Patung Ganesha. "Untuk pembangunan taman terdiri atas dua tahap. Tahap pertama tahun ini, kami menganggarkan Rp 1 miliar. Kemudian tahap II tahun depan, Rp 1 miliar," jelasnya.

Wahyu menambahkan, pembangunan taman itu menunjukkan bahwa di Kabupaten Batang terdapat peradaban sejak zaman Syailendra. "Wisata edukasi itu bisa jadi daya tarik atau ikon di Kabupaten Batang, hal itu juga pantas untuk dunia internasional, apalagi itu merupakan fakta sejarah," jelasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: