Banjir Rob di Kota Pekalongan Diperparah Jebolnya Tanggul Pantai di Sejumlah Titik
Khaerudin mengungkapkan, untuk wilayah Slamaran, di DPUPR juga ada kegiatan untuk pembangunan rumah pompa dan pompa sebesar Rp200 juta untuk dua titik. Menurutnya, pengerjaan rumah pompa dan pengadaan pompa tersebut akan dipercepat. "Pengerjaannya akan kami percepat karena kemarin keputusan dari tim TAPD, dan setelah paripurna, untuk kegiatan ini agar segera dilaksanakan," jelasnya.
Sementara untuk wilayau Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara, khususnya di daerah Pantaisari, kondisi tanggul atau sabuk pantai yang ada saat ini sudah relatif rendah. Gelombang pasang air laut seperti yang terjadi sejak tiga hari terakhir ini menyebabkan air laut melimpas ke permukiman.
Untuk tahun ini, ungkap Khaerudin, di DPUPR sebenarnya sudah ada anggaran sebesar Rp200 juta. Namun anggaran tersebut tadinya direncanakan untuk penguatan sabuk pantai. "Karena di sana antara pemecah gelombang dengan tanggul masih ada celah yang perlu diisi dengan sirtu ataupun tanah, anggaran tersebut sebenarnya mau diarahkan ke situ," tuturnya.
Melihat kondisi air laut yang sudah limpas ke permukiman, ungkap Khaerudin, maka anggaran tersebut akan diarahkan untuk peninggian tanggul. "Walaupun mungkin belum semua panjang Pantaisari bisa teratasi, tetapi setidaknya bisa untuk sebagian. Kami juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pimpinan dan TAPD untuk penanganannya," tandasnya.
Lebih lanjut, disampaikan pula bahwa tahun 2020 ini DPUPR juga sudah menganggarkan pengadaan atau pembebasan tanah untuk dibangun rumah pompa sekaligus kolam retensi di lokasi tersebut.
"Kita sudah ada calon tanah untuk rumah pompa sekaligus kolam retensi seluas 726 meter persegi. Cuma memang target di tahun ini untuk pengadaan atau pembebasan tanah. Untuk fisiknya baru di tahun anggaran 2021. Tapi memang anggaran yang tersedia sekarang Rp300 juta, kemungkinan ini kurang nanti mungkin di anggaran perubahan akan kami mintakan tambahan supaya mencukupi untuk biaya pengadaan atau pembebasan tanahnya," imbuhnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: