Banyak Salah Sasaran, Data Program Bantuan Perlu Divalidasi Rutin
KANDANG PANJANG - Proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dari JPS Kota Pekalonga tengah disalurkan beberapa hari ini. Meski nampak lancar, namun realisasi bantuan untuk warga terdampak Covid-19 itu masih menyisakan masaah di sekitar validitas data penerima, seperti satu kepala keluarga (KK) yang menerima bantuan ganda.
Karena itu, penting untuk melakukan Validasi dan Verifikasi data rutin dalam hal penyaluran bantuan, khususnya dalam situasi sulit akibat pandemi seperti sekarang ini, di mana bantuan yang salah sasaran bisa memicu gejolak. Hal itu pula yang dihadapi Kelurahan Kandang Panjang, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, saat melakukan pendistribusian bantuan, Rabu (13/5/2020).
"Jelas, kalau kendala hampir semua kelurahan hadapi itu adalah permasalahan data. Karena dari KK yang kita serahkan ke Dinsos, itu kan tidak semuanya dapat bansos dari Pemkot ini. Ada yang dari Pemerintah Pusat, apakah itu bentuknya PKH, BLT BST, BPNT perluasan dan lain sebagainya. Ada yang dari pemerintah Provinsi dan ini dari Pemkot," ungkap Lurah Kandang Panjang, Fauzan.
Ia mencontohkan seperti di Kandang Panjang sendiri, pihaknya menyerahkan data sebanyak 2.721 KK. Sementara yang diloloskan dibantuan Pemkot ini ada sebanyak .1813 KK. Meski demikian, pihaknya tetap komunikatif menjelaskan kepada warganya dan memastikan data 1.813 KK tersebut akan segera disalurkan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya agar tidak menimbulkan polemik di tengah warga.
"Tetapi alhamdulillah, di sini kita komunikatif, bahkan petugas RT itu kita pembagian diusahakan sampai malam, walaupun jadwalnya tanggal 11-22, kita tidak ingin seperti itu. Bila perlu tim bekerja keras, supaya cepat, dan insya Allah nanti Jum'at malam sudah selesai," tegasnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi data yang tidak tepat sasaran dalam penyaluran, pihaknya meminta RT dan RW untuk siaga di lokasi penyaluran.
"Petugas RT saya minta hadir di sini terus. Artinya kalau ada apa-apa, biar pak RT tahu. Nanti kalau ditanya warganya biar tahu, ohh anda tidak dapat, karena dapat di Provinsi, dan lainnya," urainya.
Meski di lapangan nyatanya ada data penerima yang double bantuan, pihak aparat sigap memberikan pengertian kepada warga bahwasanya satu KK satu bantuan. Beruntung, warga pun menerima penjelasan tersebut.
Pihaknya berharap, ke depan persoalan data bisa lebih selektif lagi mulai dari pihak yang mengusulkan yakni RT RW dan Kelurahan. Dinas Sosial juga bisa lebih selektif dalam melakukan verifikasi dan validasi data yang ada. Saat ini ada sekitar 70 data susulan warga yang belum terdaftar bantuan dampak Covid-19 di Kandang Panjang.
"Data ini memang yang paling penting. Artinya verifikasi dan validasi itu harus rutin. Jangan sampai orang yang sudah meninggal 3 tahun lalu, datanya masih ada. Ini yang mungkin disinyalir kurang tetap sasaran," jelas Fauzan.
Di balik semua kendala yang ada, pihaknya tetap memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada Pemkot karena telah menyalurkan bantuan tepat waktu.
"Saya tentu apresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah kota khususnya yang sudah kita terima bahwa intinya kan ini memang masyarakat sudah mendesak seperti itu," imbuhnya.
Fauzan juga berharap kepada warga untuk betul-betul memanfaatkan bantuan tersebut guna memenuhi kebutuhan pokok di tengah pandemi ini. "Dan di lain pihak juga saya harapkan masyarakat juga artinya betul-betul memanfaatman bantuan yag sifatnya primer, karena kita ini harus di rumah saja dan lain sebagainya yang penting untuk makan dulu, " tandasnya. (ap3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: