Beredar, Tujuh Nama Jemaah Ijtima Gowa
*Surat Dinkes Sebut Rapid Test Positif
*Tinggal Tunggu Hasil Swab
*Resah, Warga Minta Ada Penjelasan dari Pemkot
KOTA - Masyarakat Kota Pekalongan dibuat resah dengan beredarnya nama-nama jemaah Ijtima Gowa asal Kota Pekalongan baru-baru ini. Nama-nama anggota jemaah itu tercantum dalam sebuah foto surat resmi dari Pemkot Pekalongan yang ditujukan kepada kepala Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga sebagai laboratorium untuk mengecek sampel pasien suspect virus corona.
Surat tertanggal 25 April 2020 itu beredar luas di media sosial. Di dalamnya, tercantum tujuh nama jamaah Ijtima Gowa yang berasal dari tiga kelurahan yang berbeda. Dalam surat resmi itu, tercantum pengantar yang menyebutkan bahwa ketujuh nama tersebut sudah dilakukan rapid test dengan hasil positif. Ketujuh nama itu juga dinyatakan ikut dalam tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan.
Selain surat resmi dari Pemkot Pekalongan kepada B2P2VRP Salatiga, juga beredar dua surat hasil rapid test terhadap dua nama yang tercantum dalam surat dari Pemkot Pekalongan itu. Dua surat itu berisikan keterangan hasil rapid test yang dilakukan 22 April 2020. Dua nama yang tercantum dalam surat itu, dinyatakan negatif dari hasil rapid test.
Sebelum foto surat beredar luas, ketujuh nama tersebut diketahui melakukan tes swab di RSUD Bendan pada 25 April 2020 lalu. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan setempat, Slamet Budiyanto hanya meminta agar menunggu hasil tes swab yang telah dilakukan. "Menunggu hasilnya saja ya, Mas," tuturnya.
Terkait foto surat resmi yang sudah beredar, Slamet Budiyanto yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Dia hanya menyatakan bahwa masalah tersebut akan diklarifikasi oleh Gugus Tugas. "Nanti akan diklarifikasi oleh gugus tugas," tambahnya, Selasa (28/4/2020).
*Timbulkan Keresahan
Foto surat resmi itu beredar luas melalui media sosial. Sebagian masyarakat yang menerima, mengunggah kembali foto surat dalam status di media sosial disertai caption terkait kekhawatiran terhadap keberadaan ketujuh nama itu di lingkungan sekitar mereka. Beberapa warga yang mencoba mengkonfirmasi kebenaran soal surat itu, juga belum mendapat jawaban pasti dari instansi berwenang.
"Ini sudah ramai di lingkungan tempat tinggal saya. Tapi belum jelas informasi sebenarnya seperti apa. Saya tahu betul orang-orang itu. Tapi warga yang mengkonfirmasi lewat Puskesmas pun tidak mendapatkan penjelasan," tutur salah satu warga yang berasal dari kelurahan asal salah satu nama jemaah yang tercantum.
Menurutnya, keresahan timbul karena warga takut yang bersangkutan akan menyebarkan virus corona di lingkungan mereka. Lebih dari itu, orang-orang dimaksud digambarkan sebagai tanpa gejala (OTG) dan masih beraktivitas dengan normal. "Warga takut dan dampaknya yang bersangkutan seperti dikucilkan. Ini seharusnya ada penjelasan seperti apa kondisi sebenarnya agar masyarakat tidak resah lagi," tambahnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: