Diimpikan Sejak 1982, RS PKU Aisyiyah Akhirnya Resmi Beroperasi
*Bupati Minta Aisyiyah Tularkan Virus Daya Saing
KENDAL - RS PKU Aisyiyah Kendal yang telah diimpikan kehadirannya sejak 1982 silam, akhirnya bisa resmi beroperasi, Rabu (22/12/2021).. Bupati Kendal, Dico M Ganinduto yang hadir menyerahkan izin operasional rumah sakit tersebut memberikan apresiasi sekaligus meminta Aisyiyah menularkan virus karakter berkemajuan dan berdaya saing kepada masyarakat Kendal.
"Kabupaten Kendal akan berubah cepat, tetapi tantangannya bagi saya adalah kesiapan SDM nya. Untuk Aisyiyah tak perlu saya khawatirkan, karena SDMnya punya karakter yang siap untuk berdaya saing. Salah satu contoh, setiap ketemu, saya selalu ditanya soal izin operasional rumah sakit ini. Ini tanda-tanda masyarakat yang memiliki karakter mau maju," kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto.
Hadir diantaranya Ketua PWM Jateng H Tafsir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Hj Siti Noordjannah Djohantini. Dico mengungkapkan, karakter berdaya juang yang dimiliki oleh Aisyiyah harus dimiliki seluruh masyarakat Kendal, sehingga bisa menangkap peluang perubahan dengan baik.
"Jadi virus-virus kebaikan ini oleh teman-teman Aisyiyah Kendal tolong ditularkan kepada masyarakat Kendal, supaya kita jadi yang terbaik di Jawa tengah," pesan Bupati.
Dengan beroperasinya RS PKU Aisyiyah Kendal ini, Bupati berharap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang sebaik-baiknya dan pada masa yang akan datang dapat berkembang dengan baik dan bisa melahirkan rumah sakit-rumah sakit lainya, karena saat ini bed occupancy masih sangat kurang sekali dengan kebutuhan yang ada di Kabupaten Kendal.
Dico juga mengapresiasi semua pihak, termasuk Muhammadiyah yang telah membantu menangani pandemi Covid-19, sehingga Kendal bisa masuk PPKM Level 1. Namun karena Covid-19 masih terus bermutasi, Bupati meminta prokes bisa digalakkan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kendal, Muslikhah mengatakan, RS PKU Aisyiyah Kendal merupakan impian PDA sejak 1982 dengan mencanangkan pendirian rumah bersalin balai pengobatan. "Yang saat itu masih ngontrak. Seiring waktu setelah dua tahun alhamdulillah bisa menempati lokasi ini," katanya.
RS PKU Aisyiyah ini merupakan metamorfosis dari Rumah Bersalin Balai Pengobatan Aisyiyah, dengan perjalanan panjang jatuh bangun dan dinamikanya.
"Kami mendapat dukunganpenuh dari PDM Kendal, MPKU dan direktur rumah sakit. Sehingga Aisyiyah punya keberanian untuk melangkah dan menata diri. Terimakasih kepada bapak dan ibu yang ada di ranting. Karena setiap bulan kami minta infaknya untuk bisa mewujudkan rumah sakit ini," ungkapnya serasa meneteskan air mata.
Ketua Umum PP Aisyiyah, Hj Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, Aisyiah Kendal telah berupaya maksimal yang membuahkan hasil berdirinya rumah sakit ini.
"Semangat membangun RS Aisyiyah ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada tahun 2017 yang kebetulan saya hadir di sini ikut meletakkan batu pertamanya," katanya.
Saat ini, ada sebanyak 19 RS Aisyiyah di Indonesia. Siti Noordjannah menyebut bahwa KH Ahmad Dahlan dalam melawan penjajah tidak memanggul senjata, tetapi memanggul pikiran, mengasah otak supaya cerdas untuk mengalahkan keberadaan penjajah.
"Terbukti bersama para santri, KH Ahmad Dahlan dapat membangun rumah sakit. Sikap tersebut terus kita perjuangkan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
