IKN Sarung
Dari kejauhan itu saya melihat mayoritas seperti tanaman durian. Atau itu hanya halu saya saja. Yang sudah sebulan tidak punya kesempatan makan durian. Dan baru kemarin, ketika di Singapura ini, saya makan durian.
Hemmm, durian! Akan ada durian IKN dari Jambi. Kalau tidak salah.
Penanda Titik Nol itu sendiri, Anda sudah tahu: patok beton di tengah plaza kecil. Patok pendek. Tidak sampai setengah meter.
Di plaza inilah, hari itu, seluruh gubernur menyerahkan oleh-oleh khusus kepada Presiden Jokowi: tanah dan air dari provinsi masing-masing. Untuk dicampur ke dalam satu bejana besar. Menjadi oplosan tanah-air Indonesia.
Bejana itu sendiri tidak lagi di plaza itu. Ia sudah dipindahkan ke lokasi sekitar 25 meter dari situ. Sudah ditanam. Dengan penanda seperti beton segi empat. Dua x dua meter. Setinggi setengah meter dari tanah.
Posisi ''tanah-air'' Indonesia itu lebih dekat dari lapangan parkir di puting bukit yang sudah diratakan tadi.
Berarti letak Titik Nol ini dekat sekali dengan jalan raya utama jurusan Samarinda-Banjarmasin. Tidak sampai1 km.
Bukan di sebuah pedalaman yang jauh dari mana-mana.
Sebelum meninggalkan Titik Nol saya pun berpikir: saya juga harus menyumbangkan sesuatu di Titik Nol. Biar pun saya bukan gubernur. Maka saya cari toilet temporer di dekat parkir itu: saya menyumbang air dari bagian tubuh saya yang paling vital di situ.(Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: