Duka Ditinggal Ibu dan empat Saudara Positif Covid 19
*Menengok Perjuangan Guru SD Muhammadiyah Pangkah Saat Jalani Isolasi Mandiri
Penutupan akhir tahun 2020 dilalui oleh Handi Purnomo dengan cobaan berat yang harus dihadapi. Ia beserta ibu dan empat suadaranya dinyatakan positif covid 19, virus yang saat ini ditakuti dan menyebar diseluruh belahan dunia.
Dinyatakan positif Covid 19 pada tanggal 3 Desember 2020, menjadi ujian tersendiri bagi Handi Purnomo guru swasta SD Muhammadiyah Pangkah Kecamatan Karangdadap. Pasalnya ia harus melewati hari-hari yang memberatkan, mulai dari isolasi mandiri, kehilangan fungsi indra perasa dan penciuman hingga kehilangan ibunda tercinta.
Ya, ibunda harus pergi menghadap keharibaan Allah pada tanggal 1 Desember 2020 setelah dinyatakan positif covid 19 di tanggal 25 November 2020 usai melakukan tes swab PCR mandiri.
"Sebelum saya dinyatakan positif covid-19 pada tanggal 3 Desember 2020, ibu saya terlebih dahulu sudah positif. Karena memang selama ibu saya melakukan isolasi mandiri dirumah 2 hari dan 3 hari dirawat di ruang isolasi ICU RSUD, saya adalah anggota keluarga yang sering kontak langsung dengan ibu saya beserta kakak kakak saya. Dan pada saat itu saya sudah merasa dan mulai menjaga jarak dengan yang lainnya hingga kemudian hasil tes swab saya keluar dinyatakan positif covid 19," ungkap Handi.
Pada tanggal 3 Desember hasil swab PCR keluarga keluar, dari 10 Anggota keluarga yang di swab ada 4 anggota keluarga yang dinyatakan positif covid-19,dan Handi adalah salah satunya. Sehingga keluarga melakukan isolasi di dua rumah. Sedangkan anggota keluarga yang negative covid-19 lain tinggal dirumah mereka masing masing.
Adapun hal-hal yang ia lakukan selama isolasi mandiri di rumah, mulai dari pembiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS), penerapan 3 M (Mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan memakai masker), berjemur sinar matahari di pagi hari, makan makanan bergizi (buah, sayur dan susu) ditambah vitamin suplemen makanan yang bisa dibeli di apotek seperti vit B dan C.
"Hal yang harus kita lakukan pertama kali adalah jangan panik dan jangan takut ketika kita dinyatakan positif covid 19, namun harus tetap disiplin aturan isolasi mandiri. Saya yakin virus corona ini akan kalah pada orang yang memiliki imun yang baik. Kuncinya adalah imunitas tubuh kita," imbuhnya.
Didalam keadaan berduka setelah ditinggal ibunda, ia harus berjuang melawan covid-19 ini dengan melakukan isolasi mandiri di rumah. Berat yang ia rasakan saat itu, karena ia harus menjaga imun biar tetap baik ditengah kondisi berduka.
"Bagimana cara menjaga imun agar tetap baik ? banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga imunitas tubuh kita agar tetap baik. Pertama, makan makanan bergizi, setiap hari saya selalu makan makanan yang ada sayurnya dan telur kemudian ditambah buah buahan setelah makan. Kedua, Hilangkan pikiran negative dalam diri kita. Di masyarakat terkadang masih ada sebagaian orang yang mengucilkan kita karena mungkin ketidak tauannya tentang covid-19. Apapun yang dibicarakan dan sikap negatif orang lain terhadap kita, tidak perlu kita pikirkan dan harus kita maklumi. Ketika, Supoort dari keluarga. Alhamdulillah semua anggota keluarga yang dinyatakan negative covid-19 selalu mensupport dan membantu kami yang sedang melakukan isolasi mandiri. Yang terakhir yaitu doa. Jadikan kegiatan isolasi mandiri ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ikhlas menerima takdir yang Allah berikan ini dan meminta kesembuhan kepadaNya," jelasnya.
Bersyukur ia terus panjatkan, setelah mejalankan isolasi mandiri dan pemeriksaan kondisi tubuh pada tanggal 15 Desember 2020 ia dan keluarga dinyatakan selesai masa isolasi oleh dokter tim gugus covid-19 sehingga bisa berkumpul kembali dan beraktivitas kesekolah bersama teman-teman guru lain dengan tetap mematuhi protocol kesehatan.
"Saya berpesan kepada semua masyarakat bahwa virus corona itu ada, jangan menunggu kita dinyatakan positif dulu baru percaya, virus ini tidak terlihat dimana dan dari mana berasal. Untuk itu, Kita yang merasa sehat tetap patuhi protocol kesehatan 3 M agar tidak menjadi penular kepada keluarga atau bahkan orang lain yang memiliki penyakit bawaan yang mana orang tersebut paling rentan ketika tertular.
Jaga diri kita, sama artinya kita menjaga keluarga kita dan oarng lain," pungkas Handi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: