Dulongmas Championship Digelar dengan Penonton Terbatas
KOTA - Kota Pekalongan dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan lima cabang olahraga Dulongmas Championship tahun 2021. Dilaksanakan di tengah kondisi pandemi Covid-19, KONI Kota Pekalongan bersama panitia masing-masing cabor menetapkan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya membatasi kedatangan penonton di masing-masing venue.
"Kami menetapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah kerumunan di tempat pelaksanaan pertandingan. Salah satunya membatasi kehadiran penontot dari luar," ungkap Ketua KONI Kota Pekalongan, Eddywan.
Dia menjelaskan, penonton yang diperbolehkan ada di lokasi hanyalah atlet, pelatih, official dan pendamping. "Untuk penonton dari luar yang tidak termasuk dalam kontingen peserta, maka tidak diperbolehkan berada di lokasi. Kemudian untuk yang tidak sedang bertanding, juga ditekankan untuk tetap mengenakan masker dan menjaga jarak. Termasuk dalamm berkegiatan di luar pertandingan kami juga mengimbau seluruh atlet tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Kemudian, seluruh atlet dan official yang hadir ke Kota Pekalongan dipastikan sudah divaksin dan membawa hasil tes minimal tes antigen dengan hasil negatif.
Penerapan protokol kesehatan secara ketat, merupakan bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya klaster maupun penyebaran Covid-19 dalam event Dulongmas Championship. Sehingga Eddywan berharap, selain sukses prestasi Kota Pekalongan juga sukses sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan pertandingan lima cabor tersebut.
Pertandingan lima cabor yang dilaksanakan di Kota Pekalongan yakni cabor tenis meja, biliar, karate, bridge dan woodball. Cabor tenis meja digelar 10-11 November, cabor karate pada 20-21 November, woodball pada 22-24 November, biliar pada 24-29 November dan bridge pada 26-28 November.
Seperti diketahui, Dulongmas Championship merupakan agenda pengganti Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Dulongmas yang semestinya dilaksanakan tahun 2020 lalu di mana Kota Pekalongan bertindak sebagai tuan rumah. Namun adanya pandemi Covid-19 membuat agenda empat tahunan itu ditiadakan dan diganti dengan Dulongmas Championship.
Dalam event ini, pertandingan tidak dilaksanakan terpusat di satu kabupaten/kota melainkan dipecah ke beberapa kabupaten/kota yang sudah disepakati dalam rapat koordinasi. Dalam Dulongmas Championship, juga tidak ditetapkan peringkat perolehan medali. "Namun bagi kami event ini tetap bergengsi karena membawa nama baik kabupaten/kota masing-masing," kata Eddywan.
Sementara Ketua Panitia Dulongmas Championship cabor Tenis Meja, Sriyono mengatakan bahwa penerapan prokes dalam pertandingan tenis meja sudah diatur sesuai dengan petunjuk dari KONI maupun Pemkot Pekalongan. Salah satunya membatasi kehadiran penonton di dalam lokasi pertandingan.
"Penonton dari luar dibatasi. Sehingga yang boleh di dalam hanya atlet, pelatih, official dan pendamping. Tempatnya pun sudah kami sediakan di pojok ruangan dengan jarak yang memadai," jelasnya.
Mengenai kondisi atlet tenis meja Kota Pekalongan selama pandemi, dia menjelaskan bahwa atlet sempat vakum berlatih selama satu tahun dan baru kembali berlatih secara terbatas saat pandemi mereda. "Di kami ada klub untuk pembinaan atlet itu hampir satu tahun vakum tidak berlatih. Kemudian setelah Covid-19 mereda, baru ada latihan kembali, itupun harus prokes ketat. Sehingga persiapan untuk event kali ini memang tidak terlalu lama," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: