Ekonomi Lesu di Tengah Pandemi, Omset Kepiting Tak Menyusut

Ekonomi Lesu di Tengah Pandemi, Omset Kepiting Tak Menyusut

BANDENGAN - Winih, salah satu penjual kepiting di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalonga Utara, Kota Pekalongan tetap lancar jualan kepiting meski pandemi berpengaruh negatif pada sektor perekonomian saat ini.

Dari tangkapan hasil melautnya, Winih salah satu warga asal Bandengan yang mampu menjual kepiting hingga 50 kg/hari dan untuk harganya sendiri dikisaran 20 ribuan hingga 100 ribuan per kilo.

Winih mengungkapkan usahanya sendiri sudah 20 tahun ia geluti, dulu sempat usaha dari tambak hingga sekarang mampu melaut sendiri dengan kapal. Tidak hanya menjual kepiting saja namun juga udang dan juga rajungan.

"Dalam sehari saya dibantu anak saya yang pergi melaut bisa dapat kepiting dan juga udang hingga 20 kg sampai 50 kg. Terkadang pas banyak bisa mencapai 2 kwintal lebih dalam sehari,"ujar Winih.

Untuk harga yang dipatok Winih perkilonya macam-macam, tergantung ukuran dan jenisnya. Mulai dari harga 20 ribuan hingga 100 ribuan per kilogram.

"Saya sendiri sudah memiliki pelanggan tetap biasanya restoran, baik dari Pemalang, Batang maupun sekitar pekalongan. Bahkan hasil tanggapan nelayan sekitar terkadang saya bantu ngejual juga,"jelas Winih.

Masa pandemi nyatanya tidak jadi hambatan baginya, proses jual beli kepiting sendiri masih lancar bahkan tidak berpengaruh signifikan pada pemasukan omsetnya tiap hari. Justru kondisi alam lah yang berpengaruh pada tanggapan nelayan.

"Tidak ada pengaruh sih mba, semua masih lancar. Lawong saya sudah ada pembeli tetapnya, hari ini dapat siangnya sudah bisa diantar langsung ke pembeli,"tandasnya.

Ditempat lain, Abidin selaku Lurah Bandengan juga menjelaskan warga Bandengan sendiri masih pada mata pencarian sebagai nelayan, meski tak sebanyak pada masanya dulu. "Kurangnya minat dari yang muda untuk jadi nelayan, terkadang mereka beralih profesi menjadi pekerja buruh di Kota," jelasnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: