Disway award
iklan banner Honda atas

"Mozaik Senja, Langit Kita Berbeda” SMPN 3 Pekalongan Terbitkan Buku Antalogi Perdana Karya Siswa

BERI - Pemberian sertifikat kepada siswa-siswi penulis buku antalogi --

PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.CO.IDSMPN 3 Pekalongan mengukir sejarah baru dalam dunia literasi sekolah dengan meluncurkan buku antalogi perdana berjudul “Mozaik Senja, Langit Kita Berbeda”. Karya kolektif dari 22 siswa-siswi berbakat ini diapresiasi sebagai pencapaian luar biasa yang diharapkan dapat memicu semangat menulis di kalangan generasi muda di sekolah tersebut. Proses kreatif pembuatan buku ini memakan waktu hampir satu tahun. 

Walah Kurikulum SMPN 3 Pekalongan Dianjta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para siswa dan guru pembimbing. Beliau menekankan pentingnya karya ini sebagai tonggak awal. “Pesan karya ini tidak hanya berhenti pada buku antalogi ini saja, tetapi ada buku-buku lain, baik antalogi atau karya individu, yang bisa terbit dan dimasukkan ke dalam perpustakaan sekolah,” ujarnya.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan literasi di SMPN 3 Pekalongan secara berkelanjutan melalui karya orisinal siswa sendiri.

Buku ini memuat beragam cerita pendek yang kaya imajinasi. Salah satu penulis, Lathifa, siswi kelas 9, menuangkan ceritanya yang berjudul “Ketika Langit Bertemu Lautan”. Ia mengaku membutuhkan waktu setengah semester untuk menyusun kata-kata, dengan inspirasi yang murni berasal dari imajinasinya. 

“Sangat bangga bisa ikut menulis,” kata Lathifa, yang mengajukan diri bergabung karena memang menyukai dunia tulis-menulis.

Penulis muda lainnya, Isabella Tifanny Catalin dari kelas 8, terinspirasi dari novel dan imajinasinya untuk menulis “Deru Ombak Milik Sang Samudera”. Meski menemui kesulitan dalam ketepatan waktu pengerjaan, Isabella yang belajar menulis secara otodidak merasa bangga dapat menyalurkan ide-idenya. Ia berharap bukunya bisa dikenal banyak orang.

Peran sentral dalam proyek ini dipegang oleh Bu Mulia Suciani, S.Pd., guru Bahasa Indonesia sekaligus pendamping menulis. Ia melihat potensi besar dalam tulisan tugas anak-anak yang sayang jika hanya berhenti di meja tugas. “Kami usulkan untuk membuat buku saja,” jelasnya.

Dari 60 anak yang mendaftar di awal, 22 siswa bertahan hingga proses penerbitan selesai. Bu Mulia terus memberikan motivasi agar SMPN 3 Pekalongan bisa terus menghasilkan karya yang membanggakan. Buku “Mozaik Senja, Langit Kita Berbeda” kini tidak hanya tersedia di perpustakaan sekolah, tetapi juga sudah dipromosikan dan tersedia di berbagai platform belanja online, menjadikannya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.(mal)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: