Gading Wulan

Gading Wulan

"Perokok itu paru-parunya lebih awet. Seperti bandeng asap". Dan lagi, belum ada orang yang sedang merokok meninggal dunia. Padahal banyak orang yang lagi olahraga tiba-tiba jatuh dan tewas.

Sang kakak bukan sakit bandeng asap. Ia kena kanker pita suara.

Wulan terus mencari cara menyembuhkan sang kakak. Tentu dengan cara yang bisa diterima. Sampailah Wulan mempelajari KetoFastosis. Masuk akal. Wulan ingin kakaknyi menjalani itu. Berat, tapi masuk akal.

Melihat watak sang kakak, Wulan tidak yakin KetoFastosis dijalankan. Begitu banyak makanan yang harus dihindari. Begitu panjang puasa yang harus dilalui.

Gula dilarang total.

Tepung dilarang total.

Karbohidrat dilarang total.

Pun yang mengandung tiga hal itu: kue, kecap, bakso, bihun, dan durian, dan mangga, dan apa saja.

Buah yang boleh dimakan hanya dua: alpukat dan zaitun.

"Makanan itu ada yang bisa membuat sehat, ada juga yang membuat sakit. Metabolisme harus diperbaiki," ujar Wulan.

Intinya: kadar gula dalam darah harus bisa mencapai di bawah 80. Maka seminggu pertama, tiap hari harus tes gula darah. Bila sudah stabil mencapai angka itu baru boleh ke level berikutnya. Kalau belum, jalani terus sampai stabil 7 hari berturut-turut.

Ada aturan lain: harus puasa 16 jam sehari. Setelah jam 8 malam tidak boleh lagi makan apa pun. Itu makan terakhir hari itu. Itulah makan sahurnya. Lalu puasa. Sampai pukul 12 siang keesokan harinya. Selama 16 jam.

Jam 12 siang jendela dibuka: jendela makan. Hanya jendela. Bukan pintu.

Tapi jendela itu lebar. Anda boleh makan apa saja yang Anda suka: asal jangan yang dilarang tadi. Ayam dan daging goreng pun boleh. Sate boleh. Tempe goreng boleh. Asal tidak dibumbui gula atau terigu.

Gorengan itu akan jadi lemak. Lemaknya akan jadi sumber energi bagi tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: