Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik

*) Jelang Bulan Ramadan

KOTA - Menjelang datangnya bulan Ramadan 1443 H/2022, harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Pekalongan sudah mulai mengalami kenaikan.

Hal ini diketahui dari hasil pemantauan oleh Tim Pengawas Barang Beredar Kota Pekalongan di sejumlah pasar tradisional, toko retail, minimarket, swalayan, dan beberapa lokasi lain di kota batik, Kamis (24/3/2022). Di hari kedua pengawasan barang beredar pihaknya meninjau Pasar Kraton dan Pasar Darurat Patiunus, serta ke sejumlah minimarket.

"Hasil pantauan hari ini di pasar sudah ada kenaikan harga cabai, ikan laut, bawang putih, bawang merah, dan daging ayam. Kenaikannya kisaran Rp3.000 sampai Rp5.000," terang Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Junaenah, usai melakukam pemantauan bersama tim.

Disebutkan Junaenah harga bawang putih yang awalnya Rp27.000 hari ini terpantau Rp30.000 per kilonya. Harga bawang merah sekarang naik Rp40.000, cabai Rp40.000, ayam Rp37.000, dan untuk ikan ada kenaikan meskipun masih di taraf normal.

"Untuk kualitasnya bagus termasuk daging dan ikan. Kemudian ketersediaan atau stoknya mencukupi untuk Ramadan tahun ini, jadi kondisinya aman," jelas Junaenah.

Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Darurat Patiunus, Hj Juwariah, menyebutkan memang ada kenaikan dan penurunan harga. Untuk bawang putih dan bawang merah di kisaran Rp30.000, cabai setan Rp40.000, cabai merah dan rawit juga sama Rp40.000, dan cabai hijau Rp20.000. "Ini harga cabai agak turun dan bawang putih naik, biasanya bawang putih Rp27.000. Minyak juga naik biasanya Rp19.000 sekarang Rp25.000," terang Hj Juwariah.

Sementara itu, salah satu penjual ayam potong, Dzikronah menuturkan bahwa kenaikan minyak goreng berimbas pula dengan dagangannya. Seminggu ini harga ayam potong sudah Rp37.000.

Dzikronah terpaksa mengurangi jumlah dagangannya, biasanya ia habiskan 70 kg ayam potong, sekarang hanya 50 kg. "Kalau harga minyak goreng stabil harga kebutuhan lainnya juga akan stabil. Ini kalau harga ayam ikut naik yang beli jadi berkurang. Semoga harga minyak goreng stabil kembali," harap Dzikronah. (way)

Sumber: