Hari Santri, ASN Pakai Baju Koko dan Sarung

Hari Santri, ASN Pakai Baju Koko dan Sarung

Bupati dan Wakil Bupati mengenakan sarung, baku Koko lengkap dengan peci.

BATANG - Aparatur Sipil Negara (ASN) laki-laki di lingkungan Pemkab Batang diwajibkan menggunakan busana khas ala santri yakni sarung, baju koko putih dan peci.

Hal itu dilakukan guna memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019 yang jatuh pada Senin (22/10/2019). Selain itu, untuk perempuan mengenakan busana muslim lengkap dengan atasan putih dan bawahan hitam dan kerudung putih.

Pada peringatan HSN tersebut juga digelar upacara di Alun - alun Batang yang diiikuti oleh ASN dan ribuan santri dari ormas Islam NU, Mohammadiyah, Rifaiyah, LDII, Ponpes di Seluruh Kabupaten Batang.

Bertindak sebagai Pembina Upacara Bupati Wihaji, tampak juga Wakil Bupati Suyono, Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Kav. Henry RJ Napitupulu, Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga.

Bupati Batang Wihaji dalam sambutanya mengatakan, kewajiban ASN menggunkan busana ala santri merupakan bagian dari sebuah penghormatan kepada santri. Yaitu atas perjuangan dan mempertahankan dan membangun bangsa.

"Selamat hari Santri. Semoga santri selalu menjadai tholadan ditengah - tengah masyarakat sebagai generasi islami," ujar Bupati Wihaji.

Bupati Wihaji menjelaskan, Hari Santri Nasional merupakan penghargaan pemerintah terhadap peran para santri yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah mencatat para santri telah mewakafkan hidupnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tegas Wihaji.

Kini para santri diharapkan dapat meneladani semangat jihad cinta tanah air, rela berkorban untuk bangsa dan negara sebab berjuang membela Tanah Air adalah wajib.

"Saya berharap kepada santri di Kabupaten Batang untuk selalu toleransi terhadap perbedaan agama, ras dan etnis, serta menolak adanya paham radikalisme dan terorisme," tandas Wihaji. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: