Penanganan Limbah Batik dan Jeans Wash Harus Menjadi Perhatian Pemkab Pekalongan

Penanganan Limbah Batik dan Jeans Wash Harus Menjadi Perhatian Pemkab Pekalongan

KAJEN - Aksi warga di Kantor Bupati yang memprotes adanya limbah jeans wash yang membahayakan lingkungan mereka, menyadarkan sjeumlah pihak, bahwa produk unggulan dari Kabupaten Pekalongan ada sisi buruk yang harus segera ditangani.

Persoalan tersebut menjadi sorotan 2 Fraksi di DPRD Kabupaten Pekalongan yang diungkapkan dalam pemandangan umum saat Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang APBD Kabupaten Pekalongan tahun anggaran 2020.

Juru bicara Fraksi Partai Gerindra, Patmisari saat membacakan pemandangan umum fraksinya mengatakan, industri Batik dan Jins merupakan produk unggulan dari Kabupaten Pekalongan yang sudah terkenal di seluruh Indonesia. "Namun kita terlena dengan produksinya tanpa memperhatikan penanganan limbah hasil produksi," katanya.

Menurut fraksi Gerindra, pembuangan limbah hasil cucian berdampak pada ekosistem sungai, karena warna tekstil yang pekat dan berbau menimbulkan dampak langsung terhadap kesehatan warga disekitar rumah produksi.

Sementara itu, Mirza Kholik dari Fraksi PPP menyampaikan pandangan umum fraksinya menyebutkan bahwa penanganan limbah industri yang selama ini meresahkan masyarakat, salah satu penyebabnya adalah para pengusaha tersebut terkendala dalam hal penyedotan limbah untuk selanjutnya diangkut ke instanalasi pengolahan limbah yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah.

"Sedangkan untuk membuat instalasi pengolahan limbah sendiri mereka terkendala biaya yang cukup besar. Untuk itu Pemerintah Daerah diharapkan menambah jumlah armada agar dapat maksimal dalam melayani pengusaha yang membutuhkan penyedotan limbah, sehingga warga tidak terganggu dengan limbah industri," tandas Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: