Stok dan Harga Migor Dipastikan Aman
KOTA - Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan memastikan stok dan harga minyak goreng di Kota Pekalongan aman. Hasil pantauan Tim Pengawas Barang Beredar jelang hari raya Iduladha di sejumlah pasar rakyat, ritel modern dan distributor, stok minyak goreng aman dan melimpah dengan harga stabil sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) baik migor curah maupun kemasan.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM, Junaenah pada hari pertama pelaksanaan pengawasan barang beredar, "Hari ini agenda ke distributor minyak goreng dan ritel, dari hasil pantauan kondisi di kota Pekalongan stok melimpah. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan dengan mudah, baik curah maupun kemasan tersedia," terangnya.
Terkait harga, dijelaskan Junaenah saat ini tidak ada temuan pedagang yang menjual migor dengan harga melebihi HET. Harga eceran tertinggi migor curah yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
"Hasil dari pantauan, harga migor per kilogram ada yang Rp13.000, sudah dibawah HET. Artinya saat sekarang tidak kita temui lagi migor yang melebihi HET yang telah ditetapkan pemerintah, stabil. Sehingga masyarakat dapat memperoleh dengan mudah," tegasnya.
Dindagkop-UKM juga melaksanakan pengawasan barang beredar lainnya untuk memantau kondisi harga dan stok kebutuhan masyarakat yang dilaksanakan selama 5 hari.
Pengawasan barang beredar dilakukan oleh tim pengawasan yang melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah terkait diantaranya Polres, Kejaksaan Negeri, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Pangan, Satpol P3KP, Kesbangpol, Bagian Perekonomian, Badan Pengujian Mutu Hasil Perikanan dan Dinas Komunikasi dan Informatika.
Kegiatan ini menyasar pedagang hewan kurban, distributor minyak goreng, ritel modern minimarket, pusat perbelanjaan, pasar rakyat, dan agen pangkalan gas LPG.
"Kami melaksanakan kegiatan pengawasan barang beredar menjelang hari raya Iduladha untuk memantau kondisi harga maupun stok bahan pokok maupun barang penting kebutuhan masyarakat untuk hari raya kurban. Kami laksanakan selama 5 hari sejak 29-30 Juni dan 4-6 Juli 2022," jelasnya.
Junaenah berharap dengan melakukan pengawasan barang beredar jelang Iduladha, pihaknya dapat mengetahui stok dan harga bahan pokok sehingga jika pada lapangan terdapat kelangkaan bahan maupun harga bahan pokok yang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dapat segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Pekalongan.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: