Warning Bupati, Inovasi Jangan Anget-anget Tai Ayam

Warning Bupati, Inovasi Jangan Anget-anget Tai Ayam

ARAHAN - Bupati Wihaji saat memberikan sambutan dalam implementasi dan peninjauan lapangam smart city di Aula Kantor Bupati Batang, Senin (02/03/2020).

BATANG - Bupati Batang, Wihaji, tak bosan mengingatkan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Batang untuk terus berinovasi. Hal itu tak lain untuk menyerderhanakan pelayanan, baik pelayanan publik maupun pelayanan yang sifatnya internal.

Ia menegaskan, agar inovasi tersebut jangan seperti "anget-anget tai ayam". Sebab, menurutnya inovasi itu harus terus digenjot, menyesuaikan perkembangan zaman serta sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yakni ciptakan inovasi yang sifatnya cepat, efisien, dan sederhana.

"Pemkab Batang telah bekerjasama dengan Kementerian Kominfo terkait penerapan Program Smart City di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Batang," ujar Wihaji dalam acara Evaluasi dan Tinjauan Lapangan Implementasi Program Smart City di Aula Kantor Bupati, Senin (02/03/2020).

Implementasi Program Smart City di Kabupaten Batang sendiri sudah berjalan dua tahun. Maka untuk mengetahui sejauhmana progresnya, setiap tahun Pemda Batang melalui Diskominfo menggelar acara Evaluasi dan Tinjauan Lapangan Implementasi Program Smart City.

"Tujuan dari acara ini jelas untuk mengetahui dan memastikan bahwa program smart city di Kabupaten Batang berjalan sesuai dengan harapan," kata Wihaji.

Kegiatan yang digagas Diskominfo Batang itu menghadirkan narasumber dari perwakilan Kementerian Kominfo, perwakilan ITB, dan dihadiri kades, komunitas serta Kepala OPD di lingkup Pemkab Batang.

Disebutkan Wihaji, Kabupaten Batang masuk dalam 100 kabupaten/kota yang mendapat prioritas pendampingan dari Kementerian Kominfo terkait program smart city. Untuk itu, ia berharap agar inovasi baru harus bisa dimunculkan, selain pendampingan smart city yang sudah ada. "Saya minta agar program utamanya terkait pelayanan publik," pinta Wihaji.

Wihaji juga menegaskan, jangan sampai setelah melaunching suatu program, OPD lupa karena terlalu banyak urusan dan tidak ada pengawalan. "Maka harus ada regulasi atau aturan yang sifatnya memaksa pelaksanaan program smart city," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Batang, Jamal Abdul Naser menyampaikan, dari evaluasi dan peninjauan atas implementasi program smart city tersebut diharapkan nantinya ada analisis resiko program smart city, baik dari sudut pandang perbaikan, maupun keterlibatan masyarakat.

"Lewat acara ini saya juga menyampaikan terkait arahan dari Bupati Wihaji di tahun 2020 ini mewajibkan masing-masing OPD untuk melaksanakan 3 inovasi. Untuk itu, kita akan memberikan bimbingan melalui pembuatan master plane, sehingga ada peganganya," pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: