Pengungsi di Stadion Hoegeng Tunggu Pembagian Logistik

Pengungsi di Stadion Hoegeng Tunggu Pembagian Logistik

MENUNGGU - Pengungsi yang berada di Stadion Hoegeng menunggu pembagian logistik dari Pemkot Pekalongan untuk bekal kembali ke rumah masing-masing. M. AINUL ATHO

KOTA - Pengungsi yang menempati Stadion Hoegeng, masih menunggu adanya pembangian logistik dari Pemerintah Kota Pekalongan. Mereka berharap, sebelum kembali ke rumah bisa diberi logistik untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami sejak pertama mengungsi sampai sekarang kan tidak bisa kerja, kebanjiran. Padahal kebutuhan kami tidak cuma makanan tapi juga ada kebutuhan lain. Para pengungsi ini mintanya sebelum pulang diberi bantuan dulu berupa logsitik. Semacam bingkisan seperti itu untuk bekal di rumah," tutur Siti Muayanah, warga RT 4 RW 3, Kelurahan Pasirkraton Kramat, Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, para pengungsi sebenarnya juga sudah tidak betah berada di pengungsian. Meski kebutuhan makan dan obat terpenuhi namun tetap tidak senyaman tinggal di rumah. Untuk itu, dia dan pengungsi lain sudah berfikir untuk pulang ke kediaman masing-masing meski kondisi banjir belum benar-benar surut.

"Kalau sekarang kondisinya masih sekitar 20 sentimeter mungkin. Di rumah juga masih ada air. Tapi gakpapa karena bagaimanapun lebih nyaman di rumah. Di sini kan ada balita juga. Padahal saya saja jadi diare, pusing dan demam. Jadi kami sudah berfikir untuk pulang tapi berharap ada bingkisan itu tadi," tambahnya.

Pengungsi lainnya, Meiatun juga menyatakan hal yang sama. Tahun lalu saat dirinya mengungsi selama 10 hari di tempat yang sama, saat akan pulang mendapatkan paket bingkisan berupa sembako. "Tapi kok tahun ini pengungsian beda seperti tahun kemarin. Jadi kami masih nunggu kepastian," katanya.

Dia juga sudah berniat untuk kembali ke rumahnya di RT 2 RW 6 Kelurahan Pasirkraton Kramat. Tapi sama seperti pengungsi lain, dirinya juga masih menunggu adanya bantuan logistik dari pemerintah seperti tahun lalu. "Harapanya bisa cepat pulang tapi kami biasanya diberi bingkisan sembako untuk bekal di rumah karena kami kan tidak kerja selama mengungsi," tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan data sementara BPBD Kota Pekalongan per 4 Maret 2020 pukul 10.30 tercatat masih ada 316 pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi. Seperti di Masjid Al Karomah sebanyak 5 jiwa, Musala Al Ikhsan Tirto
sebanyak 5 jiwa, Musala Al Ghazali Pasir Sari sebanyak 3 jiwa, Musala Al Karomah Pasir Sari sebanyak 7 jiwa, Gedung Al Madina, sebanyak 14 jiwa, Musala Al Hikmah Pasir Sari sebanyak 9 jiwa, Musala Roudhotul Hikmah sebanyak 6 jiwa, dan Stadion Hoegeng sebanyak 267 jiwa.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: