Penyelesaian Taman Syailendra Sulit Maksimal

Penyelesaian Taman Syailendra Sulit Maksimal

*Anggaran Terdampak Refocusing

BATANG - Pembangunan Taman Syailendra, di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal tak sesuai rencana awal. Anggaran tahap dua yang semestinya Rp 1.175.000.000 terkena refocusing, sehingga terpangkas menjadi hanya Rp300 juta. Oleh karenanya, pembangunan juga tak bisa maksimal.

"Pada pembangunan tahap pertama kemarin, besaran anggaran mencapai Rp1.000.200.000. Adapun persentase pekerjaan baru mencapai 50 persen," ujar Kepala Disparpora Batang, Yarsono, kemarin.

Ia mengatakan, seharusnya untuk menyelesaikan pekerjaan pada tahap satu itu, dibutuhkan anggaran Rp 1.175.000.000 pada tahap kedua. "Sebenarnya masih ada banyak yang harus dibenahi. Namun pada tahap dua hanya dikasih Rp 300 juta, maka tetap harus diupayakan maksimal," katanya.

Dijelaskan dia, dengan anggaran pada tahap dua yang terbilang minim itu, pihaknya akan membuat sejumlah replika arca ganesha, Prasasti Sojomerto, dan lingga yoni. "Kemarin baru kami bangun jalan setapak, bangunan seperti pendopo, dan taman taman. Kami belum tahu, apakah tahun depan masih akan dianggarkan lagi atau tidak," terang Yarsono.

Pihaknya masih membutuhkan anggaran untuk pembuatan jalan menuju Taman Syailendra, yang lokasinya berjarak sekitar 400-700 meter, dengan kondisi jalan masih berupa makadam.

Diketahui sebelumnya, Pemkab Batang akan menghidupkan kawasan Silurah dengan wisata Heritage. Taman Syailendra akan menjadi taman replika warisan peradaban budaya. "Taman Syailendra konsepnya wisata Heritage dan berada di alam. Para pengunjung bisa mendapat pengetahuan peradaban masa lampau sembari menikmati alam yang masih alami," ujar Bupati Batang, Wihaji.

Taman Syailendra merupakan wisata budaya yang akan menampilkan replika peninggalan zaman Syailendra dan zaman Mataram Kuno abad 7-8 Masehi. Lokasinya terletak di hutan Desa Silurah yang juga masih ada satwa liar, contohnya kera ekor panjang.

Wihaji menuturkan akan membuat Taman Syailendra sebagai pusat wisata pendidikan. Berbagai even lokal akan disandingkan dengan Taman Syailendra untuk meramaikan lokasi itu.

"Saya yakin pasti ramai, apalagi lokasinya yang berada di 1.000 MDPL, pemandangannya luar biasa indah," tuturnya.

Adapun, sistem pengelolaan Taman Syailendra melibatkan tiga pihak. Rinciannya Perhutani 30 persen, Pemkab Batang 20 persen dan Pemerintah Desa Silurah 50 persen.

Untuk peninggalan peradaban lama di Kabupaten Batang selain Arca Ganesha yaitu Prasasti Sejomerto, Lingga Yoni, Punden Berundak dan lain sebagainya.

Salah satu pekerjaan rumah adalah perbaikan akses jalan sepanjang 700 meter menuju lokasi. Bupati Batang Wihaji mengatakan Taman Syailendra merupakan prioritas, jadi akses jalan juga jadi prioritas. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: