Zonasi Super Ketat, Jarak di Atas 1 Km Tersingkir
*) PPDB di SMAN 1 Pekalongan
KOTA - Tiga hari menjelang penutupan PPDB SMAN/SMKN Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021, persaingan untuk bisa masuk ke SMA Negeri di Kota Pekalongan semakin ketat. Terutama bagi calon peserta didik yang mendaftar melalui jalur zonasi.
Pantauan Radar Pekalongan di web PPDB ppdb.jatengprov.go.id pada Senin (22/6/2020) malam, persaingan para calon peserta didik untuk bisa diterima di SMAN 1 Pekalongan melalui jalur zonasi terlihat paling ketat.
Dari hasil seleksi sementara, siswa yang beralamat atau berdomisili di kelurahan yang berjarak di atas 1 kilometer dari SMAN 1 Pekalongan sudah 'tersingkir' dari jurnal. Bahkan, sampai Senin (22/6/2020) pukul 20.00 WIB, zonasi yang bisa tertampung di sekolah tersebut sudah di jarak 0,9 km. Di daftar hasil seleksi sementara, pendaftar yang masih tertampung di jarak 0,9 km itu berasal dari Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur. Dia berada di urutan ke-158.
Sementara di SMAN 2 Pekalongan, sementara zona terjauh yang bisa tertampung adalah pendaftar yang berasal dari kelurahan yang berjarak 3,5 km, yakni yang beralamat di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Sehari sebelumnya, jarak terjauh yang bisa tertampung di sekolah ini masih di radius 4,1 km.
Lalu, di SMAN 3 Pekalongan, kelurahan terjauh asal calon peserta didik yang bisa tertampung adalah di jarak 1,2 km, yakni Kelurahan Klego, Kecamatan Pekalongan Timur.
Sedangkan di SMAN 4 Pekalongan, jarak terjauh yang masih bisa tertampung adalah di 2,9 km. Yakni, calon peserta didik yang berasal dari Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Barat.
Salah satu orang tua siswa, Arif, warga Medono, Pekalongan Barat, mengaku kaget dengan perkembangan PPDB SMA melalui jalur zonasi yang begitu cepat. Sehari sebelumnya, ia mengaku sudah ketar ketir melihat hasil seleksi sementara di web PPDB. Saat itu, anaknya masih bisa tertampung di SMAN 4 Pekalongan karena jarak terjauh yang bisa tertampung adalah sejauh 3,7 km.
"Kemarin saya pantau kalau pendaftar yang beralamat di Kelurahan Medono masih bisa diterima di SMAN 4. Kemarin saya sudah ketar ketir, karena anak saya sudah di urutan 178 dari 184 pendaftar yang masih tercantum di jurnal jalur zonasi SMA 4. Ternyata hari ini jarak terjauh yang bisa diterima di SMA 4 sudah di jarak 2,9 km. Artinya yang dari Kelurahan Medono sudah tidak bisa tertampung di SMAN 4 melalui jalur zonasi. Padahal SMA negeri yang paling dekat dari Medono ya SMA 4," ungkapnya, kemarin (26/6/2020).
Melihat kondisi seperti itu, ia akhirnya menyarankan sang anak untuk mau membatalkan pendaftaran melalui jalur zonasi. Kemudian akan mendaftar lagi melalui jalur prestasi. "Kalau melihat nilai, nilai anak saya memang terhitung pas-pasan, hanya 33 koma sekian. Nanti lihat perkembangan, di SMA mana yang sekiranya masih ada peluang diterima. Anak saya memang inginnya melanjutkan ke SMA, belum minat untuk daftar ke SMK," imbuhnya.
Berdasar juknis, PPDB SMAN di Jawa Tengah tahun 2020 menggunakan empat jalur, yakni jalur zonasi, jalur perpindahan tugas orang tua, jalur afirmasi, dan jalur prestasi.
Kuota melalui jalur zonasi ditetapkan paling sedikit 50% dari daya tampung sekolah. Kemudian kuota perpindahan tugas orang tua ditetapkan paling banyak 5% dari daya tampung dan jika tidak tercapai maka sisa kuota dialihkan ke jalur zonasi. Sedangkan kuota jalur prestasi ditetapkan paling banyak 30 persen dari daya tampung. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: