Perekaman E-KTP, Disdukcapil Jemput Bola Warga Disabilitas

Perekaman E-KTP, Disdukcapil Jemput Bola Warga Disabilitas

JEMPUT BOLA: Petugas Disdukcapil melakukan perekaman KTP elektronik dengan jemput bola ke rumah-rumah warga disabilitas di Kabupaten Pekalongan. Foto: Hadi Waluyo.

KAJEN - Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pekalongan melakukan jemput bola pelayanan adminduk untuk warga disabilitas.

Kabid Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Pekalongan, Muhammad Anggoro, Jumat (25/10), menerangkan, Disdukcapil sudah sejak awal tahun ini ada program jemput bola warga disabilitas. Sasaran program itu adalah perekaman e KTP dan pembuatan dokumen kartu keluarga. "Namun terutamanya untuk kepemilikan KTP," terang dia.

Menurutnya, rata-rata dalam satu bulan ini sekitar 15-an warga disabilitas mendapatkan pelayanan jemput bola tersebut. Petugas, lanjut dia, membawa alat perekaman ke rumah warga disabilitas tersebut. Dengan upaya itu, diharapkan semua warga disabilitas di Kabupaten Pekalongan bisa memiliki dokumen kependudukan.

"Kenapa kita melakukan jemput bola 'door to door' karena yang bersangkutan tidak bisa datang ke kita, dan pihak keluarganya juga tidak bisa mendatangkan yang bersangkutan misalkan karena gila atau stres dan cacat fisik yang sulit ke sini, makanya petugas melakukan jemput bola," terang dia.

Diakuinya, petugas terkadang sulit untuk melakukan perekaman. Bahkan, petugas pun terkadang ada yang diamuk. "Saat merekam warga yang mengalami gangguan jiwa atau stres terkadang kita diamuk, bahkan keluarganya juga kadang sudah nyerah," ungkap dia.

Menurutnya, sasaran program itu adalah warga disabilitas di seluruh desa di Kabupaten Pekalongan. "Jika ada laporan dari pihak keluarga dan pihak desa kami secepatnya akan mendatanginya. Kebanyakan dilakukan pelayanan ini dilakukan saat jam kerja. Namun jika yang bersangkutan menghendaki di luar jam kerja juga tidak apa-apa. Insya Allah kita bisa," ujar dia.

Ditambahkan, tujuan upaya jemput bola ini untuk tertib administrasi, sehingga warga disabilitas bisa memiliki identitas penduduk terutama KTP. "Bantuan-bantuan dari pemerintah biasanya harus mensyaratkan KTP maupun KK. Jika mereka tidak punya kan kasihan, bisa tidak dapat bantuan, padahal kondisinya membutuhkan sekali bantuan," imbuhnya. (adv/had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: